Baru Dibuka, Diserbu 4.318 Lulusan SMK

Kabid Pembinaan SMK Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Hudiyono memukul gong tanda dibukanya Program Job Matching di SMKN 1 Buduran didampingi Kacabdin Sidoarjo Endang Widastudi dan Kasek SMKN 1 Agustina.

Program Job Matching di SMKN 1 Buduran
Sidoarjo, Bhirawa
Bagi siswa-siswi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang tidak melanjutkan ke bangku kuliah tidak perlu kawatir lagi. Pasalnya, pemerintah telah melaunching program Job Matching, yakni sebuah program yang memfasilitasi siswa-siswi lulusan SMK lebih mudah untuk mendapatkan pekerjaan.
Program Job Matching yang baru saja dibuka atau disosialisasikan pada awal Nopember 2017 lalu, kini sudah diserbu sekitar 4.318 Job Seeker, para pencari kerja khusus bagi siswa-siswi lulusan SMK se Jawa Timur. Hal tersebut ditegaskan Koordinator program Job Matching SMK se Jatim Dra. Agustina, M.Pd yang juga sebagai Kepala SMK Negeri 1 Buduran Sidoarjo, kemarin(15/11).
Menurutnya, Job Matching kali ini agak berbeda dengan biasanya, karena sudah langsung di-online-kan, sehingga anak-anak lulusan SMK negeri/swasta di Jawa Timur bisa langsung lebih muda untuk membuka dan mendaftarkan diri. Mereka tidak perlu lagi datang ke perusahaan-perusahaan, cukup mendaftar melalui online.
“Untuk sementara ini sudah ada sekitar 50 perusahaan yang tergabung dalam Job Matching, yang merupakan program dari Kementerian Pendidikan RI ini,” jelas Agustina.
Sementara itu sekolah SMK Negeri/Swasta di Jawa Timur juga sudah banyak yang tergabung dalam program tersebut. Oleh karena itu Agustina berharap adanya Job Matching ini anak-anak sudah tidak bingung lagi untuk mencari pekerjaan. Selain itu kita dalam menyalurkan ke perusahaan-perusahaan juga lebih mudah, karena sudah terwadahi dalam sistem yang jelas.
“Selain untuk kepentingan siswa, sistem Job Matching ini juga sekalian untuk mewadahi kepentingan perusahaan yang membutuhkan tenaga, kita sama-sama bersinergi dan terkoneksi dengan baik,” harapnya Agustina.
Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Dr Hudiyono, M.Si mengatakan kalau regulasi yang digulirkan pemerintah ini tidak hanya untuk siswa atau lulusan SMK saja, tetapi juga bisa untuk masyarakat umum. Jadi SMK ini boleh melayani training edukasinya juga skillnya kepada masyarakat sekitarnya. Hal ini dilakukan karena Gubernur Jawa Timur ingin ada percepatan tenaga terampil di masyarakat, khususnya masyarakat Sidoarjo. Oleh karena itu kami sangat mengapresiasi dalam kegiatan ini, karena mempunyai makna yang sangat luar biasa. Terutama adalah konsep pelayanan prima yang telah diberikan oleh sekolah, karena sekolah-sekolah ini juga bagian dari pemerintah. Jadi pelayanan prima adalah orang yang melayani harus dekat dengan yang dilayani.
“Makanya sekolah ini melayani, memberikan informasi kepada masyarakat, kepada calon lulusan SMK agar lebih mudah untuk mendapatkan pekerjaan,” jelas Hudiyono.
Ririn Surya Margareta salah satu siswi lulusan SMKN 1 Buduran 2016 ini mengaku sangat senang dengan adanya Job Mathcing ini, karena dirinya bersama dengan teman-temannya tidak lagi harus keliling ke perusahaan-perusahaan untuk mencari kerja. Cukup dengan menggunakan fasilitas Job Matching ini. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Sista Faizza Rohman. “Namun sayangnya, terkadang perusahaan-perusahaan itu dalam mencari tenaga kerja memilih anak-anak yang sudah mempunyai pengalaman, sedang kami hanya magang selama enam bulan, itupun program dari sekolah dulu,” ungkapnya. [ach]

Tags: