Batasi Investasi, Bekali WirausahaPemulaKotaBatu

Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko, saat memberikan motivasi kepada para wirausahawan pemula di gedung Balaikota Among Tani.

Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko, saat memberikan motivasi kepada para wirausahawan pemula di gedung Balaikota Among Tani.

Kota Batu, Bhirawa
Banyak investor dari luar daerah bahkan luar negeri yang berminat berinvestasi di Kota Batu. Pemkot Batu berkomitmen untuk melindungi wirausahawan lokal agar tidak tergeser dari kampung halamannya. Kamis (2/6) bertempat di Balaikota Among Tani, Pemkot memberikan pembekalan kepada Usaha Kecil Menengah (UKM) dan para wirausahawan pemula.
“Kalau investasi di Kota Batu dibuka semua, maka lahan pertanian yang ada di kota ini akan habis. Karena banyak perusahaan perusahaan besar yang bergerak di bidang properti maupun makanan yang menyatakan minatnya untuk berinvestasi di Batu,” ujar Walikota Batu, Eddy Rumpoko (ER), saat membuka acara pembekalan wirausaha pemula dan UKM. Untuk itu warga Batu harus dididik menjadi wirausahawan yang tangguh. Selain membatasi investasi, warga Batu juga harus memiliki jiwa wirausaha yang kuat. Mereka harus memiliki kemauan dan kepercayaan dalam membuka akses berbisnis. Walikota mencontohkan usaha Museum Angkut yang kini menjadi salah satu ikon Kota Batu.
“Bahkan saat ini Museum Angkut menjadi bisnis paling bagus di Indonesia. Padahal dulu ide mendirikan Museum Angkut sempat dipandang sebelah mata,”tambah ER.
Dalam pembekalan kewirausahaan kemarin dikoordinir langsung oleh Batu Wisata Resourches (BWR) sebagai BUMD milik Pemkot Batu yang menangani masalah pariwisata dan ekonomi.
Adapun pembekalan dikemas dalam bentuk seminar dengan mendatangkan para wirausahawan sukses Kota Batu sebagai narasumber. Yaitu, Suluh Wahyu Pambudi yang merupakan Founder Ilhami Education and Training, Ir.Riyanto Ketua Asosiasi Pengusaha Kota Batu (APKB), dan Ir.Luki Budiarti owner atau pemilik Arjuna Flora.
Direktur BWR Bagyo Prasasti mengatakan, untuk pembekaan ini pihaknya tidak melibatkan banyak peserta namun jelas dan pasti. Maksudnya, peserta pembekalan hanya melibatkan 200 peserta yang terdiri dari 3 kelas. “Jelas dan pasti karena pembekalan ini akan dilakukan secara berkelanjutan. Jadi pesertanya harus tetap dan tidak berganti-ganti,”jelas Bagyo.
Para peserta dibagi dalam 3 kelas atau kelompok. Pertama, kelas UKM yang merupakan wirausahawan pemula yang sudah berjalan. Kedua kelas lulusan SMK, sebagai SDM yang siap memasuki dunia kerja. Dan yang terakhir kelompok siswa menjelang kelas 12 SMK. Kelas atau kelompok yang terakhir ini sengaja dilibatkan karena memiliki waktu lebih panjang untuk membuka wawasan kewirausahaan.
Salah satu narasumber, Suluh Wahyu Pambudi, mengajak para peserta pembekalan untuk bisa membaca potensi wira suaha. Ada beberapa momen yang menjadi peluang dalam membuka usaha. Yaitu, adanya perubahan teknologi, perubahan kebijakan dan politik, perubahan sosial demografi.
“Selain itu adanya perubahan kebutuhan dan gaya hidup manusia juga bisa menjadi peluang usaha,”ujar Suluh. [nas]

Tags: