Batasi Jam Operasional Loket Stasiun, Tingkatkan Prasarana

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional 8 Surabaya berencana membatasi jam operasional loket di sejumlah stasiun, karena banyaknya pemesanan tiket melalui luar stasiun atau lewat dalam jaringan (daring) internet. Sedangkan PT KAI Daerah Operasional (Daop) 7 Madiun akan meningkatkan prasarana untuk kenyamanan penumpang.
Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Sumarsono, Rabu, mengatakan PT KAI tidak menghapus layanan pemesanan tiket KA di loket stasiun, hanya membatasi jam operasional saja. Ia mengatakan, rencana itu akan diterapkan terhitung mulai tanggal 1 Juli 2015, dengan jam operasional pemesanan tiket di loket stasiun dimulai jam 09.00 WIB sampai dengan 16.00 WIB, dengan waktu istirahat jam 12.00 sampai dengan 12.45 WIB.
“Kebijakan ini berlaku di semua stasiun yang melayani pemesanan tiket KA. Diluar jam itu loket di stasiun hanya melayani pembelian untuk keberangkatan langsung (go show) dan tidak lagi melayani pemesanan tiket,” ucap Sumarsono dalam keterangan persnya di Surabaya.
Oleh karena itu, Sumarsono meminta apabila masyarakat ingin memesan tiket di luar jam itu, bisa memanfaatkan layanan pemesanan di jaringan luar lewat daring ataupun agen resmi, minimarket, kantor pos dan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
Sementara itu PT KAI Daop 7 Madiun, melakukan perbaikan berbagai prasarana yang ada di wilayah kerjanya untuk menghadapi pelaksaanaan angkutan Lebaran tahun 2015. “Perbaikan prasarana tersebut di antaranya adalah rel kereta api, lokomotif, dan gerbong kereta. Semuanya sudah dilakukan sejak kemarin,” ujar Kepala PT KAI Daop 7 Madiun, Windar Prihadi Adji, kepada wartawan di Madiun.
Menurut dia, perbaikan rel kereta api di antaranya dilakukan dengan pemeriksaan kondisi rel di seluruh wilayah kerja Daop Madiun. Mulai dari kemiringan rel, lebar rel, hingga pengencangan mur pada rel. “Hasilnya, kondisi rel di wilayah Daop Madiun dalam keadaan siap digunakan untuk angkutan mudik dan balik Lebaran 2015,” ucap Windar.
Sedangkan perbaikan gerbong dan lokomotif disesuaikan dengan kondisi masing-masing prasarana tersebut. Apakah perawatan berkala atau memang dalam keadaan rusak, baik rusak ringan maupun berat.
Adapun bagian yang mendapat perbaikan dan perawatan di antaranya adalah bagian eksterior, interior, sistem kelistrikan, pemasangan alat pendingin ruangan (AC), bagian bawah kereta (bogi), dan juga roda.
Selain masalah kereta, persiapan lain yang dilakukan adalah pengaturan arus penumpang yang akan masuk ke stasiun dan calon penumpang yang akan membeli tiket. “Kami akan memindahkan semua loket tiket ke zona tiga, sehingga di pintu masuk dan lobi stasiun tidak terjadi tabrakan calon penumpang yang akan membeli tiket dengan yang akan naik kereta,” tuturnya.
Ia menambahkan, pada angkutan lebaran nanti, wilayah Daop 7 Madiun akan dilewati oleh lima kereta api tambahan. Kelima kereta itu antara lain, kelas ekonomi adalah KA Mantab Lebaran tujuan Madiun-Tanah Abang, Jakarta PP dengan kapasitas mencapai 894 tempat duduk.
Berikutnya, KA Pasundan Lebaran tujuan Kiaracondong Bandung-Surabaya Gubeng PP dengan kapasitas 684 tempat duduk, serta KA Matarmaja Lebaran tujuan Malang Kotabaru-Pasar Senen PP dengan kapasitas 896 tempat duduk.
Sedangkan kereta kelas eksekutif, KA Gajaya Lebaran tujuan Malang-Gambir PP dengan kapasitas 639 tempat duduk dan KA Sancaka Lebaran tujuan Surabaya Gubeng-Yogyakarta dengan kapasitas 456 tempat duduk.
Pengoperasian kereta tambahan tersebut bertujuan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang selama arus mudik dan balik lebaran. Adapun, arus mudik dan balik Lebaran 2015 akan berlangsung mulai tanggal 2 Juli hingga 27 Juli mendatang. [wil.dar.ant]

Tags: