Batasi Tenaga Kerja Asing Masuk Jatim

Kepala Disnakertrans Jatim, Setiajit saat diwawancarai sejumlah wartawan di Jombang, Kamis (23/08).

Jombang, Bhirawa
Pemprov Jatim dalam hal ini Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans )benar-benar melakukan upaya pembatasan terhadap tenaga kerja asing yang masuk wilayah Provinsi Jatim. Seperti yang dikatakan Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Jatim, Setiajit saat diwawancarai sejumlah wartawan di Balai Latihan Kerja (BLK) Jombang.
Setiajit menegaskan, dengan masih adanya angka pengangguran terbuka absolut sekitar 804 ribu lebih, pihaknya sudah pasti melakukan pembatasan terhadap tenaga kerja asing masuk Jatim. “Sudah pasti, tenaga kerja asing itu betul-betul kita batasi. Jadi di dalam Perpres 20 tahun 2018 kemarin, itu sebenarnya kan hanya perijinannya itu dipermudah. Tetapi kalau tidak sesuai dengan data, kesepakatan (dalam WTO), itu tidak boleh dilampaui,” papar Setiajit kepada sejumlah wartawan, Kamis (23/8).
Setiajit kemudian menguraikan dan mencontohkan isi kesepakatan tersebut semisal, ada tujuh jabatan yang disepakati, mulai dari jabatan asisten menejer, menejer, sampai kepada chief (juru masak). “Manufactur tidak boleh, tapi supervisor boleh. Seperti jabatan-jabatan itu dibatasi, dan kami rijit betul, kami kaku, bahkan kalau bekerja di Jatim, maka tenaga kerja asing, kita tes Bahasa Indonesianya juga,” terang Setiajit.
Sementara itu, dipaparkannya, saat ini, angka pengangguran terbuka secara absolut di Jatim mencapai angka 804 ribu lebih. Namun menurutnya, angka yang terdaftar adalah 663 ribu orang. “Dan itu sudah online dengan infokerjajatim.co.id yang kita miliki, dan itu sudah online dengan Disnaker seluruh Jatim,” tandasnya.
Setiajit menambahkan, hingga akhir tahun 2018 ini, target angka pengangguran terbuka telah melampaui target yang ditetapkan oleh Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jatim. “Sebenarnya target dari RPJMD adalah empat persen sampai dengan 2019 ini. Tapi ternyata sudah melampaui dari target RPJMD, hingga 3, 85 persen,” pungkas Setiajit. [rif]

Rate this article!
Tags: