Batik Bayuangga Kota Probolinggo Rambah Kalimantan dan Jakarta

Foto: Ketua Dekranasda Aminah Hadi (tengah) bersama pngusaha batik.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

(Pembatik di KIPRO Terus Bertambah)
Kota Probolinggo, Bhirawa
Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Kota Probolinggo menggelar fasilitasi pengembangan kerja sama promosi dan pemasaran produk usaha mikro dengan mengundang ketua Dekranasda Aminah Hadi Zainal Abidin dan 24 pembatik yang ada di Kota Probolinggo. Hingga saat ini batik bayuangga telah rambah Kalimantan dan Jakarta, hal tersebut akan terus ditingkatkan hingga ke daerah lainnya.
Selain silaturahmi, pertemuan dengan 24 pembatik itu membahas tentang rencana pembuatan batik seragam untuk ASN Pemerintah Kota Probolinggo. Pembuatan seragam batik tersebut diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan kreatifitas UMKM khususnya batik.
Diketahui, terdapat Kelompok IKM Batik Probolinggo (KIPRO) Kota yang terdiri dari 18 anggota pembatik. Merekalah yang selama ini mengerjakan pesanan batik seragam pemerintah setempat. Namun, belakangan semakin banyak pengrajin bermunculan dan enggan bergabung dalam KIPRO Kota.
“Pembuatan seragam batik ini nanti tidak mudah karena jumlahnya ribuan sehingga perlu kerja solid dan profesional. Untuk itu koordinasi KIPRO dan pengurus Dekranasda untuk memenuhi batik ASN harus bisa berjalan baik dan lancar,” terang Kepala DKUPP Gatot Wahyudi, Kamis (12/3).
Dalam silaturahmi di ruang pertemuan DKUPP di Jalan Mastrip itu, Ketua Dekranasda Kota Probolinggo Aminah Hadi Zainal Abidin menegaskan, batik menjadi kebanggaan bagi semua orang. “Saya ingin peran pembatik ikut memajukan Dekranasda di Kota Probolinggo dengan komunikasi dan silaturahmi yang baik,” harap istri wali kota Probolinggo ini.
Tentang organisasi KIPRO Kota, Aminah meminta semua pembatik bisa bergabung untuk memudahkan komunikasi dan koordinasi kerjasama pembatik dan Dekranasda. KIPRO Kota harus kompak dalam pengadaan batik, pembagian pekerjaan secara adil dan merata sesuai standar mutu dan kekuatan produksi.
“Kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan membawa nama baik Dekranasda Kota Probolinggo. Saya masih baru di Dekranasda, masih baru belajar, maka dari itu tanpa kerjasama anda semua saya tidak bisa apa-apa. Saya sangat senang dan bangga bisa bersilaturahmi dengan para pembatik, semoga ini menjadi penyemangat dan awal yang indah serta bermanfaat. Semua kompak, kita bisa lebih hebat,” tutur Aminah.
Ketua KIPRO Kota Nico Sawidji menuturkan, pihaknya dan seluruh pembatik kota siap untuk bekerja sama dan menjaga kekompakan. “Insya Allah kami siap dan kompak demi memajukan nama Kota Probolinggo,” kata pemilik Poerwa Batik ini.
Saat ini Dekranasda memang belum punya kantor pengganti setelah kantor lamanya di kompleks Bappeda Litbang Jalan Soekarno Hatta sudah beralih fungsi menjadi ULT-Penanggulangan Kemiskinan. Rencananya, di tahun 2020 akan dibangun gedung kantor dua lantai di sekitar Alun-alun Kota Probolinggo.
Batik Kota Probolinggo yang dikenal dengan batik tulis Bayuangga-nya, pemasarannya telah menembus Kalimantan dan Jakarta. Seperti dituturkan pengusaha Batik Bayuangga, Agus Hariyanto, batik Kota Probolinggo mulai berkembang sejak tahun 2009. Upayanya berawal dari keinginan Walikota Probolinggo untuk memiliki batik khas Probolinggo.
Pada bulan Mei 2008, Pemkot Probolinggo mengundang guru batik untuk melatih warga Kota Probolinggo yang ingin belajar membatik. “Namun karena Probolinggo tidak memiliki nenek moyang pembatik, sehingga setelah mengikuti pelatihan membatik, masyarakat bingung harus diapakan dan dikemanakan batik yang mereka buat,” ujarnya.
Batik Kota Probolinggo memiliki motif khas Bayuangga. Sebutan ini diambil dari kata Bayu yang berarti angin dan Angga yang merupakan kependekan dari nama buah Anggur dan Mangga yang juga merupakan buah unggulan dari Probolinggo. Selain itu batik Kota Probolinggo juga memiliki motif laut dan gunung Bromo karena letak kota Probolinggo yang berada di dekat pesisir dan Gunung Bromo.
Lebih lanjut Agus berkisah, sejak tahun 2010 para perajin batik dipercaya pemerintah kota untuk membuat seragam Pegawai Negeri Sipil (PNS). Bahkan, selama dua tahun ini Agus melayani pesanan batik untuk pakaian sekolah di Kalimantan Selatan dan Jakarta.[wap]

Tags: