Batik ‘Jonegoroan’ Mulai Mendunia

Para model memamerkan Batik Jonegoroan di salah satu Fashion Show.

Bojonegoro, Bhirawa
Zaman yang semakin berkembang kini batik menjadi outfit yang digandrungi oleh semua kalangan masyarakat. Batik yang terus berkembang tidak lantas kaku dengan nilai tradisi, wariasan nenek moyang ini kemudian bertransformasi dalam berbagai warna, motif dan model. Bahkan, banyak desainer Indonesia yang menjadikan batik sebagai komponen utama karyanya saat mengikuti ajang busana internasional.
Seperti halnya yang dilakukan oleh Martini Suarsa. Melalui sentuhan tangan desainer asal Ibu Kota Indonesia ini, dirinya mampu membawa batik Jonegoroan yang mampu membawa produk lokal ke kancah internasional. Dua event internasional telah menjadi bukti jika perpaduan karya seni dan budaya dari Bojonegoro tersebut diterima di kancah dunia.
“Dua event itu adalah International Ipoh Fashion Week Malaysia 2017 dan Collaboration Culture Fashion Week Peagent Singapura 2018, bersama Miss Ada Goh brand Martini G Founder B and W,” jelas Kepala Bidang Pengembangan SDM dan Kelembagaan Pariwisata dan Budaya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro, Dyah Enggar Rinimukti, kemarin (1/5).
Ke depanya, Martini Suarsa akan menggabungkan dua kultur, yaitu Indonesia dan China, dalam Batik Jonegoroan yang akan didesain oleh desainer China dan Singapore untuk Event Qipao Peagent. “Beliau ingin memberikan ‘positif influence’ kepada masyarakat Bojonegoro. Sebab batik sebagai salah satu warisan leluhur yang harus dilestarikan dan menjadi budaya,” terang Enggar.
Sebelumnya Martini Suarsa juga pernah datang ke Bojonegoro beberapa waktu lalu dan memberikan motivasi untuk terus mengeksplorasi Batik Jonegoroan. Serta melalui kegiatan Bojonegoro Fashion and Art Award 2017, pihaknya mengumpulkan perajin dan fashion designer lokal hasil audisi. “Para perajin, fashion designer lokal dan fashion designer nasional kami kolaborasikan untuk membuat karya busana dengan segmen yang ditentukan,” jelas Enggar.
Dengan embrio tersebut, telah menjadikan para fashion designer percaya diri untuk membawakan karyanya dengan bahan Batik Jonegoroan. Karya mereka sudah ditampilkan di sejumlah event seperti Jogja Fashion Week, Jakarta Fashion Week. “Kami akan terus mengembangkan industri kreatif batik melalui berbagai event, promo dan kolaborasi,” pungkasnya. [bas]

Rate this article!
Tags: