Batu Diguyur Hujan, Dam Prambatan Jebol

Kondisi Dam Prambatan yang jebol pasca diterbang luapan air sungai Brantas di Desa Gunungsari.

Kota Batu, Bhirawa
Hujan deras yang mengguyur Kota Batu selama empat hari terakhir membuat Sungai Brantas meluap dan menyebabkan jebolnya dam atau bendungan Prambatan di Desa Gunungsari jebol. Hal ini membuat saluran irigasi yang bersumber dari dam tersebut jadi tak teraliri air. Akibatnya, ketika hujan tidak turun ratusan hektar sawah terancam kekeringan.
Hujan deras turun mulai Hari Kamis (29/11) lalu membuat debit air Sungai Brantas naik. Akibatnya dam Prambatan yang ada di Desa Gunungsari jebol. “Hujan dengan intensitas tinggi ini terjadi pada hari Kamis (29/11) siang, dan pada petang harinya Dam Prambatan yang ada di Desa Gunungsari tak kuat lagi menahan derasnya arus dan akhirnya jebol,”ujar Kasie Kedaruratan dan Logistik BPBD Batu, Ahmad Choirur Rochim saat dikonfirmasi, Minggu (2/12).
Ia menjelaskan bahwa Dam Prambatan ini merupakan dam semi permanen yang terbuat dari brojong sepanjang 30 meter. Dengan dam ini mampu menaikkan ketinggian permukaan air hingga 5 meter. Hal ini membuat 2 saluran irigasi yang ada di kanan dan kiri dam bisa teraliri air.
Diketahui, saluran irigasi yang ada di sebelah kiri Dam Prambatan menyediakan air bagi 338 hektar lahan pertanian di Sidomulyo dan Pandanrejo. Adapun saluranirigasi sebelah kanan menyedikan air bagi 170 hektar lahan pertanian di Desa Brau. Semua lahan pertanian ini mayoritas menanam bunga dan sayuran yang membutuhkan cukup banyak air.
Jebolnya Dam Prambatan ini diperkirakan mengakibatkan kerugian sebesar Rp 500 juta. Kemudian Tim Gabungan yang terdiri dari BPBD, Dinas PUPR, Perangkat Desa melakukan kaji cepat di tempat kejadian perkara (TKP) untuk menentukan langkah penanganan yang tepat dan memungkinkan.
“Setelah kita kaji dan kita kordinasikan bersama, akhirnya kita merekomendasikan untuk membuat dan memasang lagi dam semi permanen dengan membuat bronjong di Prambatan,”jelas Rochim.
Setelah Dam Prambatan jebol, pada Jumat (30/11) malam, musibah tanah longsor terjadi Dusun Junggo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Musibah ini terjadi di belakang rumah Suyadi yang juga memiliki ternak kelinci sebanyak kurang lebih 30 ekor. Dan akibat tergerus longsor, kandang beserta puluhan ekor kelinci ikut mati akibat tertimbun tanah. “Karena longsoran itu juga hampir mengenai rumah Roni yang berada di bawahnya. Tapi untungnya hal itu tidak sampai terjadi,”ujar Rochim.
Tanah longsor yang terjadi itu memiliki tinggi 7 meter. Dengan kerugian diperkirakan mencapai kurang lebih Rp 30 juta. Pada Sabtu (1/12), BPBD Kota Batu mendistribusikan bantuan logistik kerja bakti dan pemasangan terpal untuk penanganan dampak tanah longsor tersebut.
Pada hari yang sama, hujan deras juga menyebabkan terjadinya banjir di Jl. Indragiri, Desa Sumberjo, Kecamatan Batu. Hal ini terjadi karena hujan yang turun mengakibatkan air yang mengalir dari atas bukit membawa material tanah dan lumpur sehingga menutup saluran air hingga menyebabkan banjir.
Seolah tak ada henti, Minggu (2/12) kemarin musibah bencana masih terjadi di Kota Batu. Hujan deras kembali menyebabkan tanah longsor di Desa Pendem RT 31 RW 7, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Ldan hari ini (kemarin) BPBD Kota Batu bersama Perangkat Desa Pendem dan warga sekitar melaksanakan kerja bakti untuk memperbaiki adanya kerusakan akibat longsor tersebut,”pungkas Rochim. [nas]

Tags: