Kota Batu Kekurangan Beras 15 Ribu Ton

Kepala Kantor Ketahanan Pangan Kota Batu, Wiwik Nuryati

Kota Batu, Bhirawa
Menyusutnya jumlah petani padi di Kota Batu membuat kota ini tak mampu mencukupi sendiri kebutuhan beras warganya. Akibatnya, Pemkot Batu harus mendatangkan beras dari luar daerah. Tak tanggung-tanggung, meskipun masuk kategori kota kecil, kekurangan beras di Batu mencapai angka 15.000 ton per tahunnya.
Kekurangan beras sebanyak 15.000 ton ini merupakan data dari Kantor Ketahanan Pangan. Namun kekurangan yang dimaksud bukan berarti di Kota Batu tidak ada ketersediaan beras. “Jadi berasnya ada dan tersedia namun bukan hasil panen dari petani Kota Batu sendiri. Kita harus mendatangkan beras dari Daerah lain agar kebutuhan beras mencukupi,”ujar Kepala Kantor Ketahanan Pangan Kota Batu, Wiwik Nuryati, Selasa (23/1).
Saat ini, kata Wiwik, kebutuhan beras untuk warga Kota Batu mencapai 19.000 ton per tahunnya. Adapun beras yang dihasilkan petani lokal Batu hanya mencapai 4.600 ton. Dengan demikian pemkot harus menutupi kekurangan sekitar 15.000 ton dengan mendatangkan beras di beberapa daerah, diantaranya, Kabupaten Malang, Nganjuk, dan Madiun.
Ketidak mampuan mencukupi sendiri kebutuhan beras akibat jumlah petani padi yang semakin berurang di Kota Batu. Saat ini, dari 24 Desa/ Kelurahan yang ada di Batu hanya tersisa 6 Desa yang menjadi penghasil padi/ beras. Yaitu, Desa Pendem, Junrejo, Mojorejo, Torongrejo, Temas, dan Desa Giripurno.
Dengan jumlah itu hanya ada 385 hektar lahan pertanian di Kota Batu yang masih ditanami padi. Adapun lahan lainnya sudah beralih ke tanaman hortikultura. Para petani berpindah dari petani padi ke petani hortikultura karena tergiur dengan pendapatan lebih dari panen yang dihasilkan.
Untuk memperkuat ketahanan pangan di Batu, pemkot sudah melakukan berbagai sosialisasi kepada masyarakat. Termasuk mengajak dan memotivasi warga untuk berinovasi membuat aneka resep masakan dari bahan pokok alternatif. Mulai dari makanan berbahan kentang, wortel, jabung, dan ubi.
“Untuk lebih menyemangati warga dalam berinovasi, kita juga telah menyelenggarakan lomba memasak dengan bahan alternatif tersebut, baik di tingkat Desa hingga tingkat Kota Batu,”pungas Wiwik. [nas]

Tags: