Bawa Pengusaha, Kota Malang Cari Peluang Bisnis di Bulgaria

Alun alun Kota Malang

Alun alun Kota Malang

Kota Malang, Bhirawa
Wali Kota Malang M Anton melakukan kunjungan kerja ke Bulgaria dengan membawa lima pengusaha dalam rangka mencari peluang kerjasama dengan para pengusaha di Bulgaria. Selain itu kunjungan ini juga sebagai upaya menjadikan kota setempat menjadi sister city Kota Malang.
Dalam Indonesia – Bulgaria Business Forum yang bertemakan Strengthening Economi Relation Through Optimizing Bilateral Trade  difasilitasi Kementerian Perdagangan dan KBRI di Sofia berlangsung di Hotel Kempinski, Senin (4/5), Anton mengatakan Kota Malang hampir mirip dengan kota-kota di Bulgaria.
Acara tersebut dihadiri sekitar 40 pengusaha Bulgaria dan dibuka Dubes RI untuk Sofia Bunyan Saptomo dan dihadiri Deputi Menteri Ekonomi Bulgaria Luben Petrov, Anton mengatakan seperti halnya Bulgaria yang dikelilingi pegunungan, Kota Malang juga dikeliling pegunungan dengan udara yang sejuk dan penduduk sekitar 850 ribu penduduk.
Menurut M Anton, Malang juga dikenal sebagai kota pendidikan kota wisata dan kota industri yang berbasiskan industri masyarakat dalam upaya mengurangi pengangguran. Sebagai kota wisata, Malang tumbuh sebagai kota urbanisasi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup besar.
Dia berharap dengan kehadiran misi dagang dari kota Malang, para pengusaha dari Malang akan dapat menjalin kerjasama dengan pengusaha di Bulgaria. “Saya ingin memperkenalkan Malang ke berbagai negara, khususnya Eropa Timur,” ujar Wali Kota yang berencana melanjutkan kunjungan kerja ke Hungaria, Austria, Ceko, Kroasia dan Turki.
Diharapkannya produk Kota Malang tidak hanya dikenal di dalam negeri, tetapi juga di dunia internasional, khususnya di Eropa Timur. Untuk itu, ia mengundang masyarakat dan juga pengusaha Bulgaria berkunjung ke Malang dan bisa menjalin kerjasama dengan para pengusahanya.
Sementara itu, Kepala Promosi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Malang Tri Rudy Irawanto mengatakan, para pengusaha yang ikut dalam misi dagang ini di antaranya industri kontruksi, keramik, kerajinan glass painting dan makanan ringan berupa keripik buah seperti keripik buah apel, mangga, salak, nangka dan tempe Malang.
Diharapkannya dengan kehadiran para pengusaha asal Kota Malang bisa memperoleh pasar di Bulgaria maupun di Eropa Timur, apalagi dengan akan diresmikannya Indonesian Business Showroom” (IBS) di Kota Varna.

Masalah Sanitasi ke Jerman
Sementara itu Bupati Malang Rendra Kresna juga akan melakukan lawatan ke Jerman. Keberangkatan Rendra bersama rombongan Menteri Pekerjaan Umum tersebut untuk studi banding masalah sanitasi.
Saat dihubungi via ponselnya, Rendra mengaku mendapat undangan pemerintah Jerman melalui Kementerian PU terkait pengelolaan sanitasi lingkungan.
Dikatakannya, pihak Pemkab Malang mendapat kehormatan untuk mempelajari masalah sanitasi lingkungan di negeri terbesar di Eropa tersebut. “Tentu ini kesempatan yang bagus. Saya akan banyak belajar tentang sanitasi tersebut untuk diterapkan di Kabupaten Malang,” kata Rendra yang tengah mengikuti Rakor Penyelenggaraan Pilkada Serentak di Kemendagri, Senin (4/5).
Lebih lanjut dikatakan, pengelolaan sanitasi lingkungan sangat diperlukan dalam upaya meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat. Pengelolaan sanitasi yang buruk dapat memengaruhi derajat kesehatan masyarakat. “Masih banyak perilaku masyarakat yang merasa nyaman Buang Air Besar (BAB), mandi dan cuci di sungai. Perilaku tersebut harus secara bertahap diubah karena rentan terhadap penyebaran penyakit,” tutur politisi Partai Golkar tersebut.
Pemkab Malang telah mencanangkan program pembangunan MCK bersama untuk mengubah perilaku tersebut.   Sebagaimana diketahui sejak 2012, Pemkab Malang menggandeng IUWASH (Indonesia Urban Water Sanitration Hygiene) 2012 yang dananya berasal dari USAID. Program kerjasama ini berlaku empat tahun. Program yang ditangani, yaitu peningkatan sarana air bersih dan penyehatan lingkungan (sanitasi) berbasis masyarakat. [mut,sup]

Tags: