Bawaslu Kabupaten Sidoarjo Ajak Perangi Hoax dan Money Politic

Suasana sosialisasi yang digelar Bawaslu Sidoarjo bersama masyarakat, kemarin. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Berita hoax dan money politik dalam Pemilu 2019 dinilai masih masif. Dalam kondisi ini, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kab Sidoarjo mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memerangi berita hoak, berbau hujatan ataupun SARA dan praktek money politic.
Ajakan ini dituangkan dalam Sosialisasi Pengawasan Kampanye yang mengambil tema Kampanye Mendidik Tanpa Isu SARA dan Money Politic, yang menghadirkan seluruh perwakilan anggota Panwascam, PPK, Ormas, Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda (OKP), perwakilan Partai Politik (Parpol), Organisasi Kemahasiswaan dari seluruh kampus di Sidoarjo hingga perwakilan wartawan.
Komisioner Devisi Sengketa, Bawaslu Propinsi Jatim, Totok Hariyono SH yang menjadi narasumber, dengan tegas mengatakan jika ditemukan praktek kampanye menggunakan berita hoak, isu berbau SARA dan menggunakan money politic untuk mengajak konstituen memilih, Bawaslu tak segan memproses pelanggaran Pemilu itu.
”Kalau ada kampanye memanfaatkan berita hoak, mendiskreditkan dan memicu isu SARA maupun ujaran kebencian serta menggunakan money politic, kami langsung bertindak. Karena tindakan kami itu sebagai bentuk pencegahan,” tegas Totok Haryono di sela-sela acara sosialisasi yang digelar Bawaslu Sidoarjo, Selasa (2/10).
Selain itu, yang perlu diperangi lainnya adalah keterlibatan Aparatur Sipil Negara (ASN), Polri maupun TNI dalam kampanye serta keterlibatan perangkat desa. Hal ini bertentangan dengan UU Nomor 7 Tahun 2017. Silahkan memilih Caleg maupun lainnya lewat visi misi dan track record calonnya. Bukan karena iming-iming hadiah uangnya agar tujuan mencapai Pemilu murah bisa terealisasi
Ketua Bawaslu Kab Sidoarjo, Haidar Munjib juga berharap kerjasamanya untuk berperan aktif dalam pencegahan. Apalagi, dalam sosialisasi ini pesertanya cukup lengkap. Peran aktif seluruh elemen masyarakat itu penting. ”Karena bagi Bawaslu saat ini semua daerah masuk daerah rawan. Makanya kami tak henti-hentinya menggelar sosialisasi. Termasuk mendisiplinkan diri karena semua rawan. Ini upaya pencegahan dini yang bisa dilakukan,” harapnya. [ach]

Tags: