Agung Nugroho saat memberikan paparan di hadapan para awak media, kemarin. [achmad suprayogi]
Sidoarjo, Bhirawa
Merasa kurang maksimal dalam melakukan pengawasan terhadap pelanggaran-pelanggaran kecil maupun besar yang diduga dilakukan ketiga Paslon Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo 2020 saat kampanye.
Bawaslu Sidoarjo meminta kepada para awak media untuk berperan melakukan penulisan secara kritis atas temuan-temuannya di lapangan.
Hal tersebut ditegaskan oleh Koordinator Penanganan Pelanggaran Bawaslu Sidoarjo Agung Nugraha SH dalam acara coffee morning dengan para awak media, pada Kamis (12/11) kemaring.
Ia mengatakan kalau tujuan diadakan kegiatan ini adalah untuk membangun dan menjaga harmoni dengan rekan jurnalis. Baik dalam hal penyebarluasan informasi kepada masyarakat maupun temuan dugaan pelanggaran yang dilakukan para peserta Pilkada Sidoarjo.
“Selama ini kami banyak di back up oleh rekan jurnalis, baik dalam hal informasi kepada masyarakat maupun dugaan pelanggaran yang ditulis oleh rekan jurnalis. Sehingga bisa kita tarik menjadi informasi yang layak,” katanya.
Agung juga menyampaikan bahwa pihaknya mulai minggu depan akan melakukan pembersihan Alat Peraga Kampanye (APK) di seluruh wilayah Kabupaten Sidoarjo. Hal ini dikarenakan banyaknya APK yang disebar oleh ketiga peserta Pilkada Sidoarjo di beberapa wilayah Sidaoarjo.
“Kita juga menghitung waktu, karena tiga Paslon ini lebih dari dua ribu APK, kalau tidak dicicil satu persatu kita khawatir di masa tenang masih tersisa,” jelasnya.
Masih dikatakan Agung, pihaknya sudah mulai mencicil pembersihan APK sejak beberapa hari lalu. Sebanyak 900 APK berhasil dibersihkan oleh tim Bawaslu di lapangan.”Lebih dari 900 APK berhasil dibersihkan itupun masih ada beberapa apk yang tersisa,” kata Agung.
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan Bawaslu Sidoarjo pelanggaran terbanyak yang dilakukan ketiga peserta Pilkada adalah pelanggaran protokol kesehatan. “Dari data terakhir kalau menyangkut Prokes ada 11 pelanggar yang dilakukan oleh ketiga paslon,” tutupnya. [ach]
