Bayi Kembar Siam Aldo Meninggal

2743_2101_17-Juni--06-MDN-Foto-A-bayiSurabaya, Bhirawa
Usai dipisahkan pada Rabu (20/8), Aldo Wahyu Pratama (Aldo) meninggal pada pukul 15.14, Kamis (12/8).  Kematian salah satu bayi kembar siam asal Ponorog ini tentu mengejutkan  Tim Pusat Penanganan Kembar Siam Terpadu (PPKST) RSUD dr Soetomo, keluarga dan masyarakat.
Jika dilihat, sejak awal kelahiran kondisi Aldo lebih baik dibandingkan dengan dengan pasangan kembar siamnya Aldi Wahyu Pratama. Aldi mengalami komplikasi jantung dan infeksi pada pembuluh darah, sedangkan Aldo sehat. Bahkan, pasca dipisahkan dengan Aldi, kondisi Aldo terus membaik dalam ruang ICCU Gedung Bedah Pusat Terpadu (GBPT) RSUD dr Soetomo.
Ketua Tim PPKST RSUD dr Soetomo, dr Agus Harianto, Sp A(K) mengatakan timnya sangat kaget yakni dimana pada pukul 13.15, tim PPKST tiba-tiba menemukan Aldo mengalami cardiac arrest atau jantung berhenti mendadak.
“Saat kita tahu Aldo mengalami cardiac arrest, kita langsung melakukan resutasi dengan  pejat  jantung, obat-obatan, cairan dan lainnya. Tapi maaf kami tidak bisa menolongnya,” ungkap dr Agus.
Tentu kematian Aldo ini menjadi tanda tanya bagi timnya. Sebab, pasca operasi tim PPKST, kondisi Aldo terus membaik. Luka jahitannya pun tidak bermasalah. Bahkan, denyut jantung Aldo terus normal hingga detik-detik kejadian cardiac arrest.”Kita tidak tahu penyebabnya apa,” ungkapnya.
Menurut dr Agus,  sebenarnya timnya bisa mengetahui penyebab kematian bayi yang mengalami thoraco abdomen phagus tersebut dengan cara melakukan otopsi klinik, tetapi kedua orang tuanya, Sukoto dan Puji Astuti menolaknya.
Akhirnya, pasca meninggal, Aldo langsung dimandikan ke ruang jenazah dan dimakamkan di Ponorogo. “Kita antarkan dengan mobil jenazah Soetomo (RSUD dr Soetomo, red). Semua biayanya gratis,” ungkap Agus.
Sementara pasca dioperasi keadaan Aldi terus menurun.  Kelainan jantung bawaan, berat badan rendah, infeksi pada pembuluh darah membuat kondisi bayi yang lahir 11 Juni lalu ini kritis. Yang ditakutkan dr Agus jika kondisi Aldi tak stabil, maka bisa dimungkinan Aldi akan mengalami gagal multi organ.
“Tapi semuanya itu kehendak Tuhan. Buktinya Aldo yang awalnya sehat, malah  meninggal duluan. Kita harap Aldi bisa membaik,” ungkap dr Agus.
Berbeda dengan keadaan Nurul Anindya Vina Maulida dan Rahma Anindita Vany Maulida (Nurul-Rahma). Pasca dipisahkan pada 13 Agustus lalu,kondisi Nurul-Rahma terus meningkat. Bahkan, Nurul-Rahma sudah minum susu hingga 30 cc setiap 3 jam sekali.
Bahkan, rencananya tim akan mengganti vacum assisted closure (VAC) karena sudah seminggu menyerap bekas luka pada dada Rahma.  “Alhamdulillah, Nurulnya tambah banyak tingkahnya. Rahmanya sudah bisa diajak ngomong dengan hanya mantuk-mantuk saja,” ungkap Sika Jayanti, ibunda Nurul-Rahma. [dna]

Keterangan Foto : Bayi kembar siam Aldo meninggal pasca operasi pemisahan beberapa hari lalu.

Rate this article!
Tags: