Para pengurus BAZ Kota Batu berfoto bersama usai menyalurkan ZIS di Desa Oro Oro Ombo
Kota Batu, Bhirawa
Sedikitnya ada 93 Mustahiq atau para penerima zakat di Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Batu, menerima Zakat Infaq dan Shodaqoh (ZIS) dari Badan Amil Zakat (BAZ) Kota Batu, kemarin (20/6). Dalam pembagian tersebut BAZ Kota Batu juga memberikan bantuan modal usaha kepada 6 pengusaha miskin.
Dalam pembagian zakat kemarin, ada sekitar 81 Mustahiq yang menerima bantuan konsumtif sebesar Rp 250 ribu. Kemudian 6 Mustahiq menerima bantuan kesehatan sebesar Rp 500 ribu. Dan 6 orang mendapatkan bantuan modal usaha sebesar Rp 1 juta.
Ketua 1 BAZ Kota Batu, H Jamal, berharap bantuan ini bisa bermanfaat untuk para Mustahiq untuk meningkatkan taraf hidup. Dengan demikian ke depan para Mustahiq ini akan berganti menjadi pemberi bantuan kepada Mustahiq yang lain.
“Semoga bisa meningkatkan taraf hidup, hingga kesejahteraan mereka meningkat, sehingga ke depan para Mustahiq ini bisa memberikan bantuan untuk yang lain,” terang Jamal, Senin (20/6).
Menurut pria yang juga menjabat Kepala Kemenag Batu ini, tahun 2016 ini, dana ZIS yang terkumpul di BAZ sebesar Rp 150 juta. Jumlah ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan dana yang terkumpul tahun 2015 lalu. Adapun jumlah Muzakki (pemberi zakat) pun mengalami kenaikan.
Dana yang terhimpun tersebut dibagi di lima desa/kelurahan. Yaitu, Desa Oro-Oro Ombo, Desa Sumberbrantas, Desa Junrejo, Desa Sidomulyo dan Desa Bumiaji. Jika tahun lalu pembagian dilaksanakan masih di kecamatan-kecamatan, tahun ini BAZ langsung turun ke desa dan kelurahan.
“Sekarang kita langsung ke desa dan kelurahan, biar selain dekat, penerimanya bisa lebih dekat lagi,” ujar Jamal. Seperti di Desa Oro-Oro Ombo, bantuan diberikan di Masjid Desa Oro Oro Ombo. BAZ sengaja mendahulukan desa atau kelurahan yang tingkat perekonomiannya masih kurang. Namun Jamal menegaskan seluruh desa dan kelurahan akan mendapatkan kesempatan yang sama.
Saat ini ZIS yang terkumpul kebanyakan masih dari para PNS Kota Batu. Adapun Muzaki yang dari kalangan umum hanya sedikit, baru 5 persen. “Seandainya seluruh PNS mau berzakat itu sudah sangat bagus, bisa mencover semua kebutuhan para Mustahiq,” ujar Jamal. [nas]
