Baznas-Dispendik Sepakat Tingkatkan Mutu Pendidikan

Baznas-Dispendik teken perjanjian peningkatan akses dan mutu pendidikan kesetaraan. [wiwit agus pribadi]

Probolinggo, Bhirawa
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Probolinggo terus berupaya membantu Pemerintah Daerah dalam program pengentasan kemiskinan di Kabupaten Probolinggo. Sebab penyebab kemiskinan diantaranya pendidikan, kesehatan dan daya beli masyarakat.
Salah satu peran yang diambil dalam membantu mengentaskan kemiskinan dilakukan melalui sektor pendidikan. Sebab sektor pendidikan ini sejalan dengan program dari Baznas Kabupaten Probolinggo dalam membantu Pemerintah Daerah untuk menjadi garda terdepan dalam rangka memberantas kemiskinan.
Menurut Kepala Dispendik Kabupaten Probolinggo, Fathur Rozi, Senin (14/12), akses dan mutu pendidikan kesetaraan di Kabupaten Probolinggo masih di bawah kabupaten/kota lain di Jawa Timur.
“Maka perlu ada kerja sama dengan berbagai pihak terkait dengan pendanaan. Karena dana dari APBN, APBD Provinsi Jawa Timur maupun APBD Kabupaten Probolinggo sangat minim sekali. Untuk merampungkan itu, maka kami melakukan kerja sama dengan Baznas Kabupaten Probolinggo,” katanya.
Untuk mewujudkan kerja sama ini, Baznas Kabupaten Probolinggo melakukan penandatanganan nota kesepakatan bersama dalam bentuk MoU dengan Dispendik Kabupaten Probolinggo, tentang Program Peningkatan Akses dan Mutu Pendidikan Kesetaraan di Kabupaten Probolinggo.
“Untuk teknis Baznas Kabupaten Probolinggo melakukan perjanjian kerja sama dengan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) sebagai penyelenggara pendidikan kesetaraan Paket A, Paket B dan Paket C,” ungkap Ketua Baznas Kabupaten Probolinggo H Ahmad Muzamil.
Perjanjian kerja sama peningkatan akses dan mutu pendidikan kesetaraan ini dilakukan Baznas Kabupaten Probolinggo dengan sembilan PKBM di Kabupaten Probolinggo. Yakni, PKBM Iqro’ Desa Pamatan, PKBM Iqro’ Desa Sumber Keramat dan PKBM Iqro’ Desa Sumberrejo. Ketiganya berada di Kecamatan Tongas.
Selanjutnya PKBM Prima Bhakti Desa Sekarkare, Kecamatan Dringu, PKBM Darul Ulum Desa Sumberduren, Kecamatan Krucil, PKBM Sekarsari Desa Blimbing, Kecamatan Pakuniran, PKBM Tri Sakti Desa Renteng, Kecamatan Gading, PKBM Luniaz Desa Curahtemu, Kecamatan Kotaanyar dan PKBM Luniaz Desa Tambak Ukir, Kecamatan Kotaanyar.
“Total warga belajar dari sembilan PKBM di enam kecamatan itu sebanyak 426 orang terdiri dari Paket A sebanyak 23 orang, Paket B sebanyak 192 orang dan Paket C sebanyak 211 orang,” jelas Muzamil.
Tetapi karena Baznas pengelolaannya terspesialisasi jelas Muzamil, maka syarat utamanya harus beragama Islam, peserta didik orang fakir atau miskin, serta penduduk asli Kabupaten Probolinggo. “Kerja sama dengan sembilan PKBM ini berlaku selama tiga tahun sampai dengan tahun 2023 mendatang,” terangnya.
Menurut Muzamil, pendidikan itu tidak bisa dilihat langsung hasilnya. Karena masih butuh waktu agar hasilnya bisa kelihatan. Program ini dilakukan dalam rangka memberantas kemiskinan sebagaimana program dari Baznas Kabupaten Probolinggo.
Muzamil berharapkan, kerja sama dalam peningkatan akses dan mutu pendidikan kesetaraan antara Baznas Kabupaten Probolinggo dan Dispendik Kabupaten Probolinggo melalui PKBM ini bisa berjalan sukses dan sesuai harapan bersama. ”Dengan adanya pola kerja sama ini harapannya ke depan bisa mengurangi sedikit demi sedikit angka kemiskinan yang ada di Kabupaten Probolinggo,” tambahnya. [wap]

Tags: