Baznas Kabupaten Probolinggo Bentuk Tim Relawan Tanggap Bencana

Baznas bentuk relawan tanggap bencana.[Wiwit agus pribadi/bhirawa]

Target Setahun Baznas Kab Probolinggo Sudah Tercapai
Probolinggo, Bhirawa
Dalam rangka membantu tugas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo dalam penanganan bencana, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Probolinggo membentuk Tim Relawan Tanggap Bencana, Rabu (24/2). Tim Relawan Tanggap Bencana Baznas Kabupaten Probolinggo ini beranggotakan sebanyak 10 orang terdiri dari unsur pemuda, aktivis sosial, pegiat sosial serta anggota Pramuka di Kabupaten Probolinggo.

“Demi memaksimalkan peran saat penanganan bencana, Tim Relawan Tanggap Bencana Baznas Kabupaten Probolinggo akan selalu berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo. Dengan koordinasi ini diharapkan nanti ada sinkronisasi tugas dan tanggung jawab sehingga tidak terjadi tumpang tindih saat berada di lapangan. Siapa berbuat apa sudah jelas,” kata Ketua Baznas Kabupaten Probolinggo H. Ahmad Muzamil.

Menurut Muzamil, Tim Relawan Tanggap Bencana Baznas Kabupaten Probolinggo dibentuk landasannya karena ditingkat pusat maupun Provinsi Jawa Timur sudah ada. Selain itu juga sudah ada instruksi dari Baznas pusat maupun Baznas Provinsi Jawa Timur yang disampaikan secara virtual mengenai pembentukan Tim Relawan Tanggap Bencana Baznas di masing-masing kabupaten/kota di Jawa Timur.

Tugas dari Tim Relawan Tanggap Bencana Baznas Kabupaten Probolinggo ini adalah membantu Pemerintah Daerah mengenai tanggap bencana, utamanya masalah logistik. Kami tetap akan menjalin koordinasi dengan BPBD Kabupaten Probolinggo sebagaimana hasil silaturahim yang dilakukan oleh Komisioner Baznas dengan BPBD. Intinya tetap ada koordinasi antara baznas dengan BPBD,” terangnya.

Muzamil menerangkan pembentukan Tim Relawan Tanggap Bencana Baznas Kabupaten Probolinggo ini bertujuan untuk membantu tugas Pemerintah Daerah dalam penanganan bencana dengan menggunakan dana infaq. Hal ini masuk dalam program Probolinggo Peduli.

“Tetapi kami tidak mengharap terjadi bencana, namun kita tetap harus waspada akan kemungkinan terjadinya bencana. Kalau tidak membentuk khawatir ada musibah di daerah lain dan kita dibutuhkan untuk mengirimkan personil oleh Baznas Provinsi Jawa Timur. Kewaspadaan itu tidak hanya dilakukan di lingkungan Kabupaten Probolinggo saja, tetapi juga di luar. Namun tupoksinya tetap sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh Baznas Kabupaten Probolinggo,” tegasnya.

Untuk teknis pelaksanaan tugas di lapangan tambah Muzamil, pihaknya tetap menunggu komando dari BPBD Kabupaten Probolinggo. Dalam waktu dekat Baznas juga akan memfasilitasi tanggap bencana dari ormas supaya ada pemahaman yang sama terhadap Tim Relawan Tanggap Bencana yang dibentuk oleh Baznas Kabupaten Probolinggo. Materinya akan disampaikan oleh tim dari BPBD Kabupaten Probolinggo.

“Kami berharap pembentukan Tim Relawan Tanggap Bencana Baznas Kabupaten Probolinggo ini dapat meringankan dan membantu tugas Pemerintah Daerah dalam penanganan bencana. Dengan kata lain mampu membantu menyelesaikan pekerjaan yang belum terselesaikan oleh Pemerintah Daerah,” harapnya.

Di tengah pandemi Covid-19, pengumpulan zakat, infaq, dan sedekat (ZIS) Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Probolinggo, tetap terdongkrak. Bahkan, selama setengah tahun ini pengumpulan ZIS sudah melebihi target 2020.

Setengah tahun ini terkumpul zakat sekitar Rp 2,075 miliar dan sekitar Rp 253,25 juta dari infaq dan sedekah. Ketua Baznas Kabupaten Probolinggo Ahmad Muzammil mengatakan, capaian realisasi pengumpulan zakat dan infaq hingga pertengahan tahun ini cukup tinggi. Sudah melebihi dari target 2020 yang ditetapkan sekitar Rp 2 miliar.

“Jumlah itu merupakan akumulasi antara saldo akhir tahun 2019 sekitar Rp 292 juta dan perolehan murni Januari hingga Juni 2020 sekitar Rp 2,036 miliar. Perolehan Rp 2,036 miliar itu dari zakat dan infaq,” lanjutnya.

Sejak Januari-Juni 2020 kata Muzammil, Baznas juga melakukan pentasyarufan kepada orang yang berhak. Total pengeluarannya mencapai Rp 1.603.022.784. Sehingga, saldo hingga akhir Juni 2020 sebesar Rp 725.563.811.

“Pengeluaran paling besar yang kami lakukan adalah pembagian bantuan sembako bagi kaum duafa terdampak Covid-19 dan zakat fitrah selama Ramadan 1441 Hijriah. Selain itu, juga pengeluaran insidental, seperti beasiswa mahasiswa dan bantuan biaya hidup bagi 26 kaum duafa di Kabupaten Probolinggo,” jelasnya.

Menurutnya, perolehan dana ZIS ini sudah melampaui target yang telah ditetapkan pada awal 2020 sebesar Rp 2 miliar. Sementara, hingga pertengahan tahun 2020, target itu sudah tercapai. Karena itu, pihaknya optimistis hingga akhir tahun ini perolehannya akan mencapai Rp 3,5 miliar.

“Saat ini kami sedang melakukan persiapan pemberian santunan kepada 1.300 anak yatim piatu pada momentum 10 Muharram 1441 Hijriah dan pemberian bantuan kaki palsu bagi kaum duafa penyandang disabilitas. Di samping juga program pemberdayaan ekonomi serta khitanan massal dewasa bagi muallaf dan pemberian sembako,” tuturnya.

Muzammil menegaskan, tingginya angka pengumpulan dana ZIS ini dikarenakan kesadaran para aparatur sipil negara (ASN) dalam melaksanakan kewajibannya semakin meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. “Semua ini juga terbantu dengan adanya instruksi Bupati Probolinggo tentang Optimalisasi Pengumpulan Zakat, Infaq, dan Sedekan di Kabupaten Probolinggo,” tambahnya.(Wap)

Tags: