Baznas Kabupaten Probolinggo Sumbang Kaki Palsu Dhuafa Fakir

Baznas berikan bantuan kaki palsu bagi kaum dhuafa fakir.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Juga Santuni 1300 Anak Yatim Piatu
Probolinggo, Bhirawa
Saat ini Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Probolinggo sudah mulai mempersiapkan santunan bagi 1300 anak yatim piatu pada momentum 10 Muharram 1441 Hijriyah. Rencananya kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap tahun pada bulan Muharram ini akan dilaksanakan secara simbolis di Pendopo Kabupaten Probolinggo atau Gedung Islamic Center (GIC) Kota Kraksaan pada bulan Agustus 2020 mendatang. Sekaligus kembali berikan bantuan kaki palsu bagi kaum dhuafa fakir.

Penyerahan dilakukan secara simbolis karena masih dalam suasana pandemi Covid-19 yang mengharuskan semua selalu mematuhi protokol kesehatan mulai dari memakai masker, jaga jarak dan tidak berkerumun dan sering cuci tangan.

Ketua Baznas Kabupaten Probolinggo H. Ahmad Muzammil, Jum’at 10/7/2020 mengungkapkan santunan bagi anak yatim piatu secara simbolis akan diberikan kepada 100 anak dari 2 (dua) kecamatan terdekat. Sementara sisanya 1200 anak yatim piatu akan disebarkan pada 22 kecamatan lain di Kabupaten Probolinggo. Karena masing-masing kecamatan akan mendapatkan kuota sebanyak 50 anak. Sedangkan 100 lagi akan dibuat sebagai cadangan.

“Kalau nanti dilaksanakan di Pendopo Kabupaten Probolinggo, kemungkinan simbolisnya akan diambilkan dari Kecamatan Sumberasih dan Dringu. Tetapi kalau di GIC Kraksaan akan diambilkan dari Kecamatan Kraksaan dan Krejengan,” katanya.

Menurut Muzammil, santunan bagi anak yatim piatu pada momentum 10 Muharram 1441 ini akan diberikan bagi anak-anak yang ada di bangku sekolah SD. Sementara khusus untuk yang dari yayasan akan dibagikan pada momentum Hari Santri Nasional tahun 2020.

“Santunan yang akan diberikan bagi anak sekolah SD ini sama seperti tahun sebelumnya. Yakni tas sekolah dan peralatan tulis senilai Rp 100 ribu serta transportasi sebesar Rp 50 ribu setiap anak. Jadi total setiap anak mendapatkan santunan sebesar Rp 150 ribu,” jelasnya.

Muzammil menerangkan dana santunan bagi anak yatim piatu pada momentum 10 Muharram 1441 Hijriyah ini diambilkan dari dana infaq yang sudah terkumpul di Baznas Kabupaten Probolinggo. “Total dana yang sudah disiapkan untuk santunan bagi 1300 anak mencapai Rp 195 juta,” terangnya.

Lebih lanjut Muzammil menegaskan santunan bagi anak yatim piatu ini rutin dilaksanakan setiap tahun pada 10 Muharram. Karena memang ada hadits Rasulullah SAW yang mengatakan untuk menyantuni anak yatim piatu.

“Bahkan Pak Hasan Aminuddin (suami Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE, Red) mengatakan tanggal 10 Muharram ini bisa dikatakan sebagai Hari Anak Yatim. Sehingga pemberian santunan ini diharapkan supaya diistiqomahkan setiap tahun. Tujuannya untuk membahagiakan anak yatim piatu. Terlebih mereka belum mendapatkan kasih sayang dari ayahnya,” tandasnya.

Dengan adanya pemberian santunan bagi anak yatim ini Muzammil mengharapkan bagaimana supaya mereka yang mempunyai kelebihan rejeki kalau bisa pada momentum 10 Muharram juga ikut menyantuni anak yatim piatu. Hal ini bisa mulai dipersiapkan mulai dari saat ini.

“Harapannya Baznas bisa memberikan tauladan kepada orang yang mempunyai kelebihan harta untuk menggunakannya dengan menyantuni anak yatim piatu sekaligus memberikan kebahagiaan bagi mereka. Sehingga nanti mampu memberikan santunan bagi para anak yatim piatu baik dalam bidang pendidikan maupun untuk biaya hidupnya,” harapnya.

Selain itu sebanyak 4 (empat) orang kaum dhuafa fakir penyandang disabilitas di Kabupaten Probolinggo mendapatkan bantuan kaki palsu dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Probolinggo.

Anggaran dari bantuan kaki palsu ini diperoleh melalui pengumpulan infaq yang diperoleh dari Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di masing-masing OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo. Pemberian bantuan kaki palsu bagi kaum dhuafa fakir ini dimaksudkan untuk berbagi kebahagiaan dengan harapan nantinya mampu melaksanakan aktifitas sehari-hari, ungkap Muzammil..

“Tujuan adalah untuk membantu para orang-orang yang tidak mampu sekaligus meringankan beban penderitaannya agar kembali bergairah dan semangat. Semoga pemberian bantuan kaki palsu ini bisa memberikan manfaat bagi kaum dhuafa fakir sehingga mereka bisa beraktifitas sehari-hari,” harapnya.

Menurut Muzammil, bantuan kaki palsu ini diberikan kepada para kaum dhuafa fakir yang ada di Kabupaten Probolinggo dengan kriteria orang tidak mampu dan masih produktif. Tetapi yang menjadi prioritas utama adalah anak-anak yang masih sekolah.

“Para penerima bantuan kaki palsu ini dikirim ke Mojokerto, tepatnya di Than Must Soegenk Mirtha Production. Disana mereka langsung diukur dulu. Tidak perlu menunggu terlalu lama, hanya dalam waktu sekitar 4 jam, kaki palsu sudah jadi dan siap untuk langsung dipakai,” jelasnya.

Muzammil menerangkan, pembuatan kaki palsu ini semuanya ditanggung oleh Baznas Kabupaten Probolinggo. Harganya untuk diatas lutut mencapai Rp 5 juta dan di bawah lutut sebesar Rp 2,5 juta. Itu baru biaya materialnya saja. Untuk ongkosnya diserahkan kepada keikhlasan masing-masing pemesan.

“Alhamdulillah untuk yang anak-anak yang diatas lutut itu pembuatan kaki palsunya digratiskan. Selain itu yang 3 orang dapat potongan harga karena ingin berpartisipasi (beramal) sehingga hanya membayar Rp 9 juta dari yang seharusnya Rp 17,5 juta,” terangnya.

Lebih lanjut Muzammil menambahkan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian ASN Kabupaten Probolinggo melalui dana infaq yang disalurkan melalui Baznas Kabupaten Probolinggo. “Dengan adanya bantuan kaki palsu ini harapannya bagaimana orang-orang penyandang disabilitas yang masih produktif ini bisa bekerja kembali,” tambahnya.(Wap)

Tags: