Baznas Rembang Gali Ilmu Kampung Zakat di Kabupaten Gresik

Rombongan Baznas Rembang saat bersama pengurus Baznas Gresik. [kerin ikanto/bhirawa]

Gresik, Bhirawa
Kendati baru digagas awal September 2019 lalu, program kampung zakat Baznas Gresik sudah mendapat atensi dari Baznas Kabupaten Rembang Provinsi Jawa Tengah. Tertarik gagasan itu, Ketua dan Pengurus Baznas Rembang berkunjung ke Baznas Kabupaten Gresik pada Rabu (18/9).
Sebanyak 12 orang pengurus Baznas Rembang dipimpin Ketuanya Abdul Wahid Hasby diterima oleh penasehat Baznas Gresik, Moh. Qosim dan Ketua Baznas Gresik Abdul Munif beserta pengurus yang lain di Ruang Rapat Kantor Baznas Gresik.
Tentang kampung zakat, menurut Qosim, berdasarkan petunjuk Kementerian Agama. Kampung zakat yang didirikan di Kabupaten Gresik ini nantinya harus meningkatkan kesejahteraan masayarakat desa setempat.
“Artinya Baznas harus bisa menghidupkan kampung yang dulunya miskin dihidupkan dengan berbagai kegiatan sehingga berkembang ekonomi masyarakatnya. Intinya bila desa itu dulunya dihuni oleh kelompok Mustahid, suatu saat nanti akan menjadi kelompok Muzakki” tandas Qosim.
Untuk saat ini menurut Qosim, hanya satu desa yang akan dijadikan pilot project. Selanjutnya kampung zakat ini akan direplikasi pada seluruh kecamatan yaitu pada setiap kecamatan ada satu desa yang dijadikan kampung zakat.
Selain kampung zakat, Baznas Rembang juga menggali pengetahuan tentang pengumpulan, pengelolaan dan pendistribusian zakat. Bahkan ketua Baznas Rembang tertarik berbagai penghargaan, serta sertifikat ISO yang diraih oleh Baznas Gresik.
Mereka meminta tips untuk perolehan sertifikat hasil audit Syariah dari Kemenag Provinsi Jawa Timur. Baznas Gresik dinilai sebagai lembaga pengelola zakat yang sesuai dengan syariah serta patuh pelaporan keuangan standart dengan memperoleh peringkat A.
Baznas Gresik yang pada tahun 2018 telah menerima dan mendistribusikan zakat sebesar Rp. 7,7 milyar ini telah merencanakan akan membentuk pondok lansia.
“Saat ini masih dalam proses. Kami merencanakan akan membangun pondok itu diatas tanah seluas 2000 meter persegi. Pondok lansia ini akan menampung para lansia yang terlantar. Selain ditampung, mereka akan mendapat pemeriksaan kesehatan secara rutin serta pendalaman ilmu keagamaan” tandas Munif. [eri]

Tags: