Baznas Sidoarjo Akan Optimalkan Zakat Penghasilan

Pj Bupati Sidoarjo, Hudiyono, dalam Rakor Baznas Sidoarjo mengimbau agar potensi zakat dimaksimalkan. [alikus/bhirawa].

Sidoarjo, Bhirawa
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kab Sidoarjo, kembali mengumpulkan para Ketua Unit Pengumpul Zakat (UPZ) yang berada di OPD Pemkab Sidoarjo. Tujuannya, agar bisa semakin mengoptimalkan penerimaan zakat dari ribuan ASN yang ada di kabupaten tersebut.

Laporan dari pihak Baznas Sidoarjo, pada tahun 2019 lalu, penerimaan zakat yang dihimpun dari mayoritas abdi negara di Kab Sidoarjo itu mencapai hampir tiga miliar rupiah.

Para Ketua UPZ yang ada di OPD Kab Sidoarjo tersebut diberikan motivasi dari pihak Baznas Sidoarjo akan pentingnya berzakat. Baik untuk dirinya sendiri, maupun bagi pihak-pihak tertentu yang sangat membutuhkan dana hasil pengumpulan zakat tersebut.

Sempat disampaikan oleh sejumlah narasumber yang dihadirkan dalam Rakor Baznas yang digelar di Arayanna Hotel, Trawas, Mojokerto, pada 4 – 5 November itu, bahwa dengan berzakat akan bisa mensucikan diri dan berzakat juga bisa membuat diri menjadi sehat.

Pj Bupati Sidoarjo, Hudiyono, yang hadir dalam kegiatan tahunan itu, menegaskan pengumpulan zakat di Kab Sidoarjo supaya digarap dengan bagus. Sebab keberadaan zakat di Sidoarjo peluangnya sangat tinggi.

Menurut dirinya, kalau misalnya sekitar 10 ribuan ASN di Kab Sidoarjo saat ini melakukan zakat penghasilannya semua, maka akan bisa dikumpulkan dana zakat sampai sebesar Rp75 miliar dalam setahun.

“Dengan dana sebesar itu, maka akan semakin banyak pihak-pihak yang sangat membutuhkan yang bisa kita bantu,” kata Hudiyono, kepada Ketua UPZ di OPD Pemkab Sidoarjo itu.

Dikatakannya kembali, dengan melakukan kegiatan spiritual seperti berzakat dan do’a, maka semoga persoalan di Kab Sidoarjo akan mendapatkan jalan yang mudah dan terbaik dari Allah SWT.

Baznas Sidoarjo dalam Rakor tahun 2020, akan berupaya untuk mengoptimalkan zakat penghasilan dari ASN di Pemkab Sidoarjo. [alikus/bhirawa].

Pelindung Baznas Kab Sidoarjo itu memberikan contoh, dengan zakat yang ikhlas yang diberikan oleh para ASN Sidoarjo itu, program-program pembangunan yang dilakukan semoga akan bisa berjalan sukses, tidak ada kendala dan tidak ada persoalan.

“Berzakat ini termasuk pendekatan spiritual untuk menuju kebaikan. Tidak hanya pendekatan secara lahiriah saja. pendekatan spiritual itu, langsung mohon petunjuk dan bantuan kepada Allah SWT,” katanya.

Wakil Ketua III Baznas Sidoarjo, M. Ilhamudin, mengatakan Baznas Sidoarjo secara bertahap akan mengoptimalkan penerimaan zakat penghasilan dari ASN Sidoarjo.

Sebab diakui, selama ini zakat penghasilan yang dihimpun dari ribuan ASN Sidoarjo itu masih sebesar 10% nya saja. Padahal zakat penghasilan itu hukumnya wajib.

Saat ini menurut Ilham, kondisinya terbalik. ASN di Kab Sidoarjo malah lebih banyak yang berinfak daripada berzakat. Padahal infak itu, menurut Ilham, hukumnya sunah. Sedangkan ASN Sidoarjo yang berinfak lewat Baznas mencapai 95%.

Menurut Ilham, padahal ASN di Kab Sidoarjo sebenarnya sudah wajib untuk melakukan zakat penghasilannya. Sebab penghasilan mereka sudah mencapai batas nisof 2.5% .

Dikatakan Ilham, pengumpulan zakat penghasilan ASN lewat Baznas Sidoarjo itu bisa dioptimalkan melalui sejumlah cara. Diantaranya, kebijakan Bupati, kepala OPD maupun adanya Perda yang mengatur cara pemungutan zakat penghasilan dari ASN. [kus.adv]

Tags: