BBM Langka, Harga Sayuran dan Sembako Naik

Pedagang di pasar Kebonagung Kota Pasuruan mengaku harga kebutuhan pokok semakin naik karena imbas dari kelangkaan BBM bersubsidi, Rabu (27/8).

Pedagang di pasar Kebonagung Kota Pasuruan mengaku harga kebutuhan pokok semakin naik karena imbas dari kelangkaan BBM bersubsidi, Rabu (27/8).

Pasuruan, Bhirawa
Dampak kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi mulai berimbas pada kebutuhan pokok seperti harga sayur mayur dan sembako di Pasar Kebonagung maupun di pasar Besar Kota Pasuruan. Harga sayur manyur mulai merangkak naik dengan kisaran kenaikan antara Rp1.000-Rp3.000 per/kg.
Pantuan di lokasi Pasar Kebonagung Kota Pasuruan, kenaikan yang cukup signifikan terjadi pada kentang dari sebelumnya Rp8.000 per/kg kini menjadi Rp11.000 per/kg. Wortel dari harga Rp6.000 per/kg menjadi Rp8.000 per/kg, kubis dari Rp3.000 per/kg menjadi Rp5.000 per/kg. Ucet sebelumnya Rp5.000 per/kg kini menjadi Rp7.000 per/kg, tomat dari Rp5.000 per/kg menjadi Rp6.000 per/kg.
Begitupula harga jagung manis Rp6.000 per/kg menjadi Rp7.000 per/kg serta bronkol dari Rp10.000 per/kg saat ini menjadi Rp12.500 per/kg. Cabai merah besar sebelumnya masih Rp6.000 per/kg menjadi Rp10.000 per/kg serta cabai merah kecil dari Rp10.000 per/kg menjadi Rp15.000 per/kg.
Salah satu pedagang sayur masyur di Pasar Kebonagung, Luluk Musrifah mengatakan berangsur naiknya harga sayur mayur ini akibat adanya kelangkaan harga BBM. “Mulai dua hari kemarin harga sayuran naik. Hal itu karena biaya transportasi naik akibat dari sulitnya mencari BBM,” kata Luluk Musrifah kepada Bhirawa, Rabu (27/8).
Tak hanya harga sayur mayur yang naik, komoditas lainnya juga ikut naik. Seperti, harga bawang putih dari Rp10.000per/kg menjadi Rp11.000 ribu/kg, bawang merah dari Rp15.000 per/kg menjadi Rp20.000 per/kg. Harga beras IR 64 dari Rp7.400 per/kg menjadi Rp7.900 per/kg.
Sedangkan harga ayam potong, bila sebelumnya dijual Rp30.000 per/kg, kini naik menjadi Rp35.000 per/kg. “Rata-rata sayuran maupun yang lainnya ini pasokannya dari luar Pasuruan. Otomatis biaya distribusinya pun juga naik akibat dari kelangkaan bahan bakar. Imbas sekarang juga pada sepi pembeli,” kata Luluk Musrifah.
Kenaikan komoditas ini dikeluhkan sejumlah warga di Kota Pasuruan. Misalnya, Siti Aminah mengaku terkejut dengan adanya harga sembako yang mulai naik. Menurutnya, kondisi tersebut memaksa ibu rumah tangga ini harus menambah biaya lagi.
“Sempat kaget saat belanja di pasar tadi. Karena harga kebutuhan pokok terutama sayuran naik tajam.
Sebagai perwakilan dari ibu rumah tangga hanya berharap kepada pemerintahan baru ini, yakni Pak Jokowi dan Pak Jusuf Kalla supaya tidak menaikkan harga BBM. Sebagian para pedagang mengatakan, ini imbas dari kelangkaan BBM. Jika pemerintahan baru ini masih menaikkan BBM, maka mereka bukan pro rakyat,” kata Siti Aminah.
Terpisah, Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Pasuruan, Sumarni berkilah bahwa kenaikan itu harga sayur mayur itu tak ada kaitannya dengan langkahnya BBM. Menurutnya, kenaikan ini merupakan hal yang wajar di dalam ilmu perdagangan. “Kenaikannya wajarlah. Naik turun lantaran pasokannya dari luar Pasuruan. Semuanya itu tak ada kaitannya dengan kelangkaan BBM,” kata Sumarni. [hil]

Harga Sayur dan Sembako di Kota Pasuruan
Komoditi    Harga Lama    Harga Baru      
Kentang     Rp8.000 per/kg     Rp 11.000 per/kg
Wortel       Rp6.000 per/kg     Rp8.000 per/kg
Kubis       Rp3.000 per/kg     Rp5.000 per/kg
Tomat       Rp5.000 per/kg     Rp6.000 per/kg
Jagung manis     Rp6.000 per/kg     Rp7.000 per/kg
Bronkol     Rp10.000 per/kg   Rp12.500 per/kg
Cabai merah besar   Rp6.000 per/kg     Rp10.000 per/kg
Cabai merah kecil   Rp10.000 per/kg   Rp15.000 per/kg.
Bawang putih     Rp10.000per/kg   Rp11.000 ribu/kg
Bawang merah     Rp15.000 per/kg   Rp20.000 per/kg
Beras IR 64     Rp7.400 per/kg     Rp7.900 per/kg
Ayam potong    Rp30.000 per/kg  Rp35.000 per/kg

Tags: