BBM Naik Turun, PMII Nganjuk Turun Jalan

Aksi massa PMII Nganjuk menolak kenaikan BBM di jalur utama Surabaya-Madiun.(ristika/bhirawa)

Aksi massa PMII Nganjuk menolak kenaikan BBM di jalur utama Surabaya-Madiun.(ristika/bhirawa)

Nganjuk, Bhirawa
Beban Bagi Masyarakat, Kartu Indonesia Sabar dan BBM Naik Rakyat Panik adalah sejumlah poster yang dibawa puluhan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Nganjuk yang menggelar aksi demontrasi. Aksi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Jl. Gatot Subroto sempat mengakibatkan kemacetan jalur Surabaya-Madiun.
Ketua komisariat PMII Nganjuk, Bastomi menuturkan bahwa pemerintah sekarang sedang mempunyai agenda besar pembangunan. Pelaksanaan proyek tersebut dinilai membutuhkan dana serta SDM yang cukup besar. “Semua program tersebut bermodus untuk kepentingan rakyat, dan demi kesejahteraan masyarakat Indonesia,” tuturnya.
Ia melanjutkan bahwa salah satu imbas dari agenda tersebut adalah rakyat harus menanggung mahalnya biaya pembangunan. Ditambah rakyat harus dihadapkan dengan harga BBM yang beberapa bulan ini cenderung fluktuatif. “Memang naik turun BBM untuk membiasakan rakyat, tapi pemerintah tidak melakukan apa-apa untuk perubahan ekonomi,” jelasnya.
Beberapa perwakilan pendemo menggelar aksi teaterikal yang menggambarkan kehidupan rakyat kecil yang kian sengsara akibat kenaikan harga BBM. Usai menggelar aksi teaterikal dan orasi, massa berjalan menuju gedung DPRD Nganjuk.
Aksi yang berlangsung di tengah jalur Surabaya-Madiun tersebut berimbas pada kemacetan sehingga membuat arus lalu lintas di sepanjang jalan yang mereka lewati tersendat. Dalam demo tersebut, kepolisian dari satuan Sabhara Polres Nganjuk disiagakan.
Tiba di Kantor DPRD, massa ditemui oleh Ketua DPRD Puji Santoso dan Wakil Ketua DPRD Sumardi. Dalam orasinya di depan gedung DPRD, massa PMII menyatakan penolakan terhadap keputusan pemerintah menaikkan harga BBM. “Naiknya harga BBM secara otomatis membuat barang kebutuhan pokok juga naik,” teriak salah satu peserta aksi dalam orasinya.
Ditegaskan Bastomi, aksi penolakan naiknya harga BBM ini merupakan sikap PMII secara nasional.  aksi turun ke jalan yang dilakukan merupakan wujud simpati PMII terhadap penderitaan rakyat kecil yang semakin menjadi akibat kebijakan pemerintah yang tidak populis tersebut.
Di hadapan massa pendemo, Ketua DPRD Puji Santoso berjanji akan menyampaikan aspirasi ini kepada pemerintah pusat. “Keputusan menaikkan harga BBM merupakan keputusan yang sulit. Namun perlu dimengerti, tidak ada satupun pemimpin negeri ini yang ingin rakyatnya sengsara,” kata Puji Santoso yang juga politikus PDIP ini. Setelah menyerahkan pernyataan sikap secara resmi, massa pun membubarkan diri.
Blokir Jalan.
Sementara itu, aksi penolakan terhadap kebijakan pemerintah yang telah menaikkan harga BBM juga mulai bermunculan. Seperti  dikabupaten Bangkalan, Madura,  puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Komunikasi Mahasiswa Geger (FKMG), Rabu (01/04) melakukan aksi damai menolak kebijakan Presiden Jokowi tersebut di Jalan Raya Soekarno Hatta Bangkalan.
“Kebijakan menaikkan harga BBM yang dikeluarkn Jokowi, membuat rakyat kecil semakin menderita, bahkan bisa mematikan usaha masyarakat kecil, lebih-lebih menyengsarakan masyarakat kecil,” teriak orator aksi Abdus Salam.
FKMG menilai kebijakan yang diambil Presiden Jokowi  menaikkan harga BBM tidak aspiratif. Bahkan Jokowi telah ingkar janji, dalam kampanye Pilpres kemarin Jokowi mengatakan sampai kapanpun tidak akan menaikkan harga BBM, namun baru beberapa bulan dilantik jadi Presiden Jokowi sudah dua kali menaikkan harga BBM.
Sementara itu, Koorlap aksi,  Mujelly Mushfy dalam pernyataan sikapnya mengatakan, kebijakan pemerintah yg telah sepenuhnya menyerahkan harga BBM kepada harga pasar dunia tentu sangat merugikan dan. Mecekik masyarakat. Menurutnya masyarakat akan menjadi bingung karena dipermainkan oleh harga yang tidak menentu, “Dengan demikian, harga BBM bisa kapan saja naik tanpa sosialisasi terlebih dahulu bahkan tidak ada pertimbangan ekonomi masyarakat kecil”, pungkasnya
Aksi blokir jalan yang dilakukan FKMG sempat memacetkan jalan Soekarno-Hatta.  Massa FKMG kemudian menyampaikan aspirasinya ke kantor DPRD kabupaten Bangkalan. Di gedung DPRD massa ditemui wakil ketua 1 DPRD Bangkalan H.fatkurrahman. Dalam pernyataannya anggota dewan asal kecamatan geger tersebut mengatakan bahwa dirinya mendukung aksi yang dilakukan oleh FKMG tersebut.
Ia juga secara pribadi juga menolak atas kebijakan pemerintah yang telah menaikkan harga BBM tersebut. Sehingga ia berjanji akan menyampaikan aspirasi FKMG kepada pemerintah pusat. “Ya kami akan sampaikan apa yang menjadi tuntutan teman-teman FKMG kepada pemerintah pusat,” janjinya. [ris,mb8]

Tags: