Beberapa Bupati Sidak UN 2016

Wali Kota Kediri Abdulah Abu Bakar  saat meninjau jalanya ujian di SMK 2 Kota Kediri.

Wali Kota Kediri Abdulah Abu Bakar saat meninjau jalanya ujian di SMK 2 Kota Kediri.

Bondowoso, Bhirawa
Beberapa bupati di Jatim, pada hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional (UN) melaksanakan Inspeksi Mendadak (Sidak). Bupati Bondowoso Drs H Amin Said Husni, misalnya, melakukan sidak didampingi Kepala Dinas Pendidikan Dra Hj Endang Hardiyanti MM, serta tampak mengikuti dari unsur DPRD yaitu Wakil Ketua Komisi IV H. Suprijadi SE disambut langsung Kepala SMKN 1 Dra Yuni Yekti Mumpuni, Senin (4/4) kemarin.
Pada pelaksanaan UN di hari pertama di SMK Negeri 4 dan SMA Negeri 1 Bondowoso. Dipilihnya SMKN 1 yang menjadi tujuan utama Bupati bersama rombongan karena Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 sebagai salah satu sekolah di Bondowoso yang menggunakan UNBK.
Untuk memastikan jalannya UN 2016 lancar Bupati berdialog langsung dengan penyelenggara yaitu para guru serta Kepala Sekolah, bahkan juga memasuki seluruh ruang kelas yang dijadikan tempat ujian untuk melihat langsung proses UNBK yang di laksanakan di Bondowoso.
“Hari pertama Ujian Nasional di Bondowoso berjalan lancar, baik yang berbasis komputer maupun kertas, semua soal dan lainnya sudah sesuai, baik pendistribusiannya maupun kecukupan soalnya, serta kehadiran siswanya,” ujar Bupati, Amin usai melakukan sidak di SMA Negeri I Bondowoso Senin (4/4) kemarin.
Orang nomor satu di Bondowoso ini berharap nilai Ujian Nasional pada tahun ini yang akan diperoleh seluruh siswa bisa lebih baik dibandingkan tahun lalu. Baik yang mengikuti  Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) maupun Ujian Nasional yang Berbasis Pensil dan Kertas (UNPK). “Tinggal menunggu hasilnya, mudah-mudahan nilai ujian siswa lebih baik dari tahun lalu, dan sekolah yang melaksanakan UNBK bertambah,” imbuhnya.
Sementara itu, hari pertama pelaksanaan UN di Jombang, tidak dihadiri 2 peserta. Sementara itu 6 peserta mengikuti ujian di penjara. Menyusul putusan majelis hakim Pengadilan Negeri Jombang, Kamis (31/3) atas kasus pengeroyokan terhadap Ahmad Muzaka Yahya (15), santri asal PPDU (Pondok Pesantren Darul Ulum) Rejoso, Peterongan, Jombang, hingga meninggal. Dua peserta lain tidak hadir tanpa alasan.
“Ada dua peserta yang tidak hadir tanpa alas an, namun secara umum pelaksanaan UN di Jombang berjalan lancar. Tidak ada kendala berarti,” ujar Bupati Nyono Suharli saat saat inspeksi mendadak (sidak) bersama Wakil bupati Hj Mundjidah Wahab di SMKN 3 Jombang, Sekdakab Ita Triwibawati, Ketua DPRD Djoko Triono, serta Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jombang, Muntholip, Senin (4/4).
Dua peserta yang tidak hadir itu berasal dari SMK Winara Jombang yang menggabungkan pelaksanaan UN di SMKN 3 Jombang, karena tidak memenuhi syarat penyelenggara UN. Peserta dari SMK Wonara sebanyak 13 yang terdaftar, dan hanya 11 yang hadir.
Sistem Manual
Sementara itu, meski tahun 2016 sudah banyak para siswa yang mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK), namun di Kota Kediri masih ada 22 lembaga sekolah yang mengikuti ujian nasional dengan sistem manual atau kertas (Paper Basic Tes).
Sesuai data, 22 lembaga sekolah yang masih ujian nasional dengan sistem manual atau PBT terdiri dari 12 SMA swasta, 5 SMK dan 5 madrasah Aliyah (MA). Sementara  jumlah perserta ujian untuk  SMA/MA  sebanyak 4.389 anak. Untuk UNBK 2.370 anak dan PBT 2.019 anak. Sementara SMK dikuti 5.027 anak, dengan rincian yang UNBK 4.754 anak dan PBT 273 anak.
Dengan masih adanya beberapa siswa yang ujian dengan sistem manual atau PBT, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar optimis tahun depan, semua lembaga sekolah di Kota Kediri sudah berbasis komputer semua atau UNBK. “Masih ada beberapa lah yang manual. Tahun depan Insya Allah sudah sistem komputer semua,” ujarnya saat ditemui disela sidak di SMK PGRI 2 Kediri, Senin (4/4).
Abu Bakar mengaku lebih suka dengan sistem UNBK. Sebab, ada 500 kombinasi soal dan peserta tidak bisa contekan. “Kalau saya lebih suka model ujian seperti ini, para siswa bisa tenang dan percaya diri, karena tidak bisa contekan, mengingat ada 500 kombinasi soal yang diacak,” ujarnya.
Sementara itu, sebanyak 11.112 siswa SMA/SMK/MA dan sederajat, baik negeri maupun swasta di Kabupaten Probolinggo, yang mengikuti ujian nasional (UN) mulai Senin  4-7 April 2016, berjalan lancar. Khususnya di 11 Lembaga SMA SMK Penyelenggara UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer).
Kepala Dinas Pendidikan Probolinggo Tutug Edi Utomo melalui Kasi SMA/SMK Dinas Pendidikan Aries Susilo, Senin (4/4) mengatakan, pelaksanaan UN diawali dengan persiapan data nominasi sementara (DNS) dilanjutkan data nominasi tetap (DNT). Sampai hari ini belum ada laporan akan kejadian yang sampai menguatirkan. [har,rur,van,wap]

Rate this article!
Tags: