Beberkan Hasil Survei, Gus Hans: Saya Bukan Generasi Halu

Bakal Calon Wali Kota Surabaya KH Zahrul Azhar Asaad atau akrab disapa Gus Hans berkunjung ke kantor redaksi Harian Bhirawa, Selasa (18/2/2020). [Oky abdul sholeh]

Surabaya, Bhirawa
KH Zahrul Azhar Asaad atau yang akrab dipanggil Gus Hans menunjukkan keseriusannya untuk maju dalam Pilwali Surabaya 2020. Hal ini dibuktikannya saat berkunjung di Kantor Harian Bhirawa yang terletak di Jalan Indragiri 73 Surabaya, Selasa (18/2/2020).
Gus Hans yang juga Wakil Ketua DPD Golkar Jawa Timur ini mengatakan bahwa kehadirannya di media cetak berusia 52 tahun ini membawa hasil survei dari beberapa lembaga. Secara garis besar, ia berada pada urutan persis setelah beberapa calon dari kader PDI Perjuangan.
“Saya datang kesini (Harian Bhirawa, red) tidak membawa halu (halusinasi atau berhayal). Saya bukan generasi halu yang tidak berdasarkan apa-apa. Saya berdasarkan survei,” katanya dihadapan awak redaksi Harian Bhirawa.
Gus Hans juga dikenal sebagai tokoh yang dekat dengan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, sejak dirinya menjadi Juru Bicara Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2018 silam. Meski dekat, Pengasuh Pondok Pesantren Queen Darul Ulum Jombang ini enggan melibatkan Khofifah terlalu dalam pencalonannya.
Obrolan kian gayeng ketika Pemimpin Redaksi Harian Bhirawa, Wahyu Kuncoro SN dengan didampingi Pemimpin Umum Nawang Esthi Lestari mempertanyakan hasil survei terakhir terkait dengan elektabilitasnya. Gus Hans mengaku bahwa hasil survei yang telah dipegang menunjukkan peningkatan. Bahkan, ia mengklaim semua hasil survei ada namanya.
“Sekarang, Alhamdulillah semua survei ada saya. Di semua survei partai apapun ada nama saya. Saat ini 8 persen top of mind (terbuka, red). Kalau tertutup lebih tinggi lagi. Popularitasnya 15 persen, sukanya 98,1 persen dan yang mengatakan tidak pantas mencalonkan 3,39 persen,” bebernya.
Ia melanjutkan, survei yang dimiliki semuanya PDIP mendominasi. “Nah diluar PDIP itu saya. Pikiran saya, PDIP kan satu kanal. Artinya, saya datang kesini tidak membawa halu kan,” tambahnya.
Gus Hans pun menerangkan bahwa ia mendapat tugas partai dalam hal ini Partai Golkar untuk terus meningkatkan elektabilitas. Ia juga pasrah kepada partai akan ditempatkan dimana. “Memang harus terikat dengan keputusan partai. Sekarang ini dalam rangka ngatrol,” imbuhnya.
Bahkan, Gus Hans mengaku percaya diri mendatangi redaksi Harian Bhirawa. Sebab, elektabilitasnya sekarang ini meningkat tajam dari awal start yang hanya 0,7 persen pada Juli 2019. Pihaknya melakukan survei tersebut pasca dirinya ditanya oleh Pengasuh Ponpes Tebuireng Gus Sholah waktu itu terkait perkembangan Surabaya dan surveinya.
“Kenapa saya datang ke Bhirawa, karena saya sudah punya elektabilitas. Awal start itu 0,7 persen pada Juli 2019 di saat Gus Sholah (almarhum) manggil saya. Beliau yang tanya ke saya bagaimana perkembangan Surabaya, terus bagaimana surveinya. yang membuat saya langsung survei ya gara-gara Gus Sholah. dan hasil surveinya waktu itu langsung diumumkan di rumahnya Gus Sholah juga,” jelasnya. [geh]

Tags: