Bekali Guru Pensiun dengan Kewirausahaan

KewirausahaanPemkot, Bhirawa
Menghadapi masa pensiun kadang tak semuanya siap. Tak terkecuali profesi guru yang menuntut mobilitas tinggi dalam kesehariannya. Sehingga ketika masuk masa pensiun sebagai guru, tak jarang mereka bingung mencari aktifitas untuk mengisi kegiatan sehari-hari.
Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya mulai memikirkan hal itu dalam bentuk program pelatihan kewirausahaan bagi guru menjelang pensiun. “Sedang kita matangkan programnya,” kata Kepala Dindik Surabaya, Ikhsan di sela-sela acara sosialisasi dan in house training program kewirausahaan di SMAN 12, Jumat (19/8).
Seperti diketahui, Surabaya merupakan salah satu daerah dengan proyeksi guru pensiun terbesar di Jatim hingga 2019 mendatang. Tahun ini saja, sedikitnya aka nada 137 guru PNS di Surabaya yang akan memasuki masa pensiun.
Jumlah ini akan terus bertambah hingga tiga tahun ke depan. Ikhsan mengakui, sasaran program tersebut adalah guru yang akan pensiun antara tiga sampai lima tahun yang akan datang. Mereka akan diberi pelatihan kewirausahaan sesuai dengan bidang yang dipilih. Sehingga, ketika masuk usia pensiun, tetap memiliki aktifitas.
“Sudah banyak bank yang menawari dindik untuk memberi pinjaman modal usaha kepada guru pensiun,” tutur mantan Kepala Bapemas dan KB Surabaya ini. Tapi, lanjut Ikhsan, tawaran itu masih ditolak. Sebab, bila pinjaman modal diambil pensiunan guru, tapi guru tersebut belum memiliki keahlian, maka modal itu akan sia-sia.
Oleh sebab itu, Dindik Surabaya menyiapkan pelatihan kewirausahaan terlebih dahulu sebelum pensiunan guru itu mendapat pinjaman dari bank. “Rencananya mulai tahun ini. Sedang kita siapkan kerjasama dengan berbagai pihak,” jelasnya. Pihak yang digandeng diutamakan dari kalangan pengusaha. Dengan begitu, pengusaha bisa membagi pengalamannya.
Ikhsan mengatakan, dindik dalam beberapa tahun ini sudah menjalankan program life skill untuk siswa SMA. Program ini dirancang agar lulusan SMA yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi siap menghadapi tantangan dunia usaha dan dunia industri. “Pelatihan ini semuanya gratis. Pesertanya juga terus meningkat dari tahun ke tahun,” tuturnya.
Bukan hanya itu, sejumlah SMA di Surabaya juga mendapat bantuan dari pusat untuk mengembangkan kewirausahaan di kalangan siswa dan guru. Program tersebut bernama kelompok usaha siswa (KUS). Tiap kelompok siswa dengan didampingi satu orang guru mendapat bantuan Rp 1.100.000. “SMAN 7 dan SMAN 12 mulai menjalankan KUS ini,” pungkasnya. [tam]

Tags: