Bela Diri Perempuan Masuk Kurikulum SMAM X

Guru pembelajaran bela diri Roudhatul Maghfiroh saat memberi contoh materi dasar teknik menangkis pada siswi SMAM X Surabaya.

Surabaya, Bhirawa
Tingkatkan pengembangan karakter perempuan, SMA Muhammadiyah X Surabaya masukkan kurikulum bela diri perempuan pada bahan ajar materi khas perempuan yang disebut kurikulum Whalidah. Diungkapkan Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah X Surabaya Sudarusman, bahwa kebijkaan pembuatan kurikulum beladiri perempuan dalam bahan ajar sekolah merupakan bentuk upaya SMAMX dalam meningkatkan dan mengembangkan kecakapan hidup perempuan. Diantaranya, dalam kecakapan memasak, kecakapan spiritual dan yang terbaru adalah kecakapan beladiri perempuan.
“Pengajaran bela diri wanita ini merupakan materi yang sangat penting saat ini. Di samping segala aktifitas perempuan yang tinggi dalam bermasyarakat tentunya mereka membutuhkan proteksi diri” Ungkapnya.
Menurut Sudarusman, sudah saatnya sekolah yang ia pimpin mengajarkan materi-materi sederhana yang aplikatif dan berguna dilingkungan masyarakat. “Tidak hanya beladiri wanita, tetapi juga skill keputrian yang mempunyai manfaat seperti tata busana, tata rias, tata boga dan sebagainya” tuturnya.
Lebih lanjut, pihaknya menginginkan dengan di terapkannya kurikulum beladiri wanita di sekolahnya, siswa putri nantinya diharapkan bisa tumbuh sebagai perempuan yang kuat dan memiliki karakter ketika berada dalam masyarakat.
Di temui ditempat yang sama, pengajar materi beladiri Roudhatul Maghfiroh menuturkan jika materi pemeblajaran kecakapan beladiri melingkupi beberapa aspek kefokusan. Diantaranya adalah gerakan-gerakan untuk menangkal serangan penjahat. Seperti gerakan menangkis dari depan, arah belakang, dan kanan-kiri. Serta menghindar dari serangan tiba-tiba yang diberikan lawan.
“Fokus kami memcakup semua di materi wanita, khususnya materi untuk mengahadapi masalah dijalanan atau yang terjadi dalam diri mereka” jelasnya setalah pembelajaran materi beladiri wanita selesai
Lebih lanjut, Firo sapaan akrab guru sekaligus atlet nasional tapak suci ini menuturkan bahwa materi beladiri wanita ini sifatnya wajib diikuti bagi siswa. Sehingga suka tidak suka atau mau tidak mau, siswa harus bisa menerima materi dengan baik.
“Kita menyampaikan materi ini sekitar 3 smapai 5 pertemuan, setiap 5 kali tatap muka materi yang disampaikan harus berbeda lagi” tandasnya.
Sementara itu, materi beladiri yang di wajibkan bagi siswa SMAMX Surabaya dinilai salah satu siswi kelas 10 Ilmu Pengetahuan Sosial Nada Azmil merupakan keputusan yang baik. Mengingat materi tersebut berkaitan dengan proteksi diri seorang perempuan. Meskipun ia belum pernah mempelajari ilmu beladiri tapak suci, namun ia melihat bahwa dengan diikutinya materi tersebut, membuat dirinya faham bagaimana menghadang lawan yang mengganggunya.
“Kalau ada materi beladiri ini, saya jadi tahu kalau ada sesuatu hal yang berbahaya, gimana cara nanganinya saya jadi tahu. Yaa, meskipun lumayan susah sih” katanya. [ina]

Tags: