Belajar Kesederhanaan Hidup dari Warga Samin di Desa Sambongrejo

Beberapa wanita Samin yang tinggal di Desa Sambongrejo Kecamatan Sambong belajar membatik di pendopo kampung setempat. [titis tri w]

Potensi Wisata Budaya dan UMKM di Kabupaten Blora [1 – Bersambung]
Kabupaten Blora, Bhirawa
Samin acap diidentikkan banyak orang dengan konotasi negatif, ketinggalan zaman, menutup diri dan berperilaku aneh. Namun itu tak berlaku pada ratusan masyarakat Samin yang tinggal di Dukuh Blimbing Desa  Sambongrejo Kecamatan Sambong Kabupaten Blora. Mereka hidup normal, dan kemajuan teknologi juga sudah dimanfaatkan oleh penduduk di sana.
Tiga wanita berbaju hitam dengan telaten mewarnai motif batik yang sudah dipola dengan malam (bahan batik) dalam lembar kain katun warna putih. Ada yang menorehkan warna biru, kuning, hijau dan merah. Motif yang diwarnai saat itu adalah merak, salah satu motif batik yang populer dari Dukuh Blimbing Desa Sambongrejo Kecamatan Sambong Kabupaten Blora selain motif belimbing, pohon jati, cabai, tomat.
Berbekal bahan pewarnaan, ketiganya bergantian mencelupkan kuas kecil untuk digoreskan ke kain. Kemarin mereka menggunakan zat pewarna sintetis karena lebih praktis, mudah didapat, lebih murah dan banyak pilihan warna.
Di sebelah tiga wanita itu, ada wanita lain tengah membuat pola batik dengan malam. Di sampingnya terlihat kompor kecil  dengan wajan untuk memanasi malam. Motif yang sudah dibuat dengan pensil, dia tebali dengan malam. Dia ambil malam panas di sebelahnya dengan canting, ditiup sebentar, selanjutnya digoreskan pelan-pelan sesuai motif yang dibuat sebelumnya.
Kegiatan membatik kini menjadi salah satu andalan warga Samin di Desa Sambongrejo. Mereka belajar membatik di pendopo kampung desa setempat. Tak hanya membatik, di pendopo itu juga banyak pelatihan digelar. Mulai belajar membaca menulis, internet dan membuat kerajinan tangan lainnya.  Tak hanya perempuan, laki-laki juga turut serta. Saat pelatihan itu masyarakat Samin yang dikenal sebagai Sedulur Sikep ini didampingi pendamping.  “Saya belajar batik kalau sudah punya waktu senggang setelah bertani. Motif yang menjadi kekhasan warga di sini adalah motif hasil bumi atau pertanian desa seperti motif tomat, cabai, belimbing. Itu agar batik Sedulur Sikep punya ciri khas yang membedakan dengan batik lainnya,” ujar Warsiyem,  salah satu warga Samin Desa Sambongrejo kepada sejumlah media yang melaksanakan Lokakarya Media SKK Migas-KKKS Perwakilan Jabanusra Periode II Tahun 2017 dan Kuliah Umum di Blora, Selasa-Rabu (19-20/9) pekan kemarin.
Di usianya yang menginjak 45 tahun dia ingin belajar membatik untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan. “Syukur jika ke depannya bisa punya usaha sambilan batik,” katanya.
Ki Pramugi Prawiro Wijoyo sebagai Ketua Adat di Kampung Samin Sambong itu menuturkan berbagai kegiatan yang diikuti warganya tersebut untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya belajar dan menambah pengetahuan. “Zaman sekarang sudah maju, kami juga tidak ingin ketinggalan zaman,” ujar dia.
Tak heran, selain berbagai keterampilan saat ini di Kampung Samin Sambongrejo yang mayoritas warganya bercocok tanam secara turun temurun ini juga ada kegiatan seperti belajar membaca menulis. Dari kegiatan ini diharapkan bisa menekan angka buta aksara di desanya. Selain itu juga untuk meningkatkan kualitas SDM kaum Samin. “Jangan sampai Sedulur Sikep dibohongi orang luar hanya karena tidak bisa membaca dan menulis,” ujarnya.
Meski terbuka dengan kemajuan zaman, kata Mbah Pram -panggilan karib Ki Pramugi Prawiro Wijoyo- budaya dan ajaran leluhur yang mereka sebut Agama Adam tetap harus dipertahankan.  Kejujuran adalah salah satu ajaran pokok orang Samin. Agama Adam mengajarkan manusia untuk tidak iri hati dengan sesama, tidak bertengkar, tidak mengutamakan keduniawian, tidak mengganggu orang lain, tidak mengambil hak atau milik orang lain, tidak sombong, sabar, pasrah  dan saling menghormati.
Kepala Dinporabudpar Blora Kunto Aji mengatakan, Kampung Samin di Blora ini juga tersebar di beberapa kecamatan. Seperti di Desa Nglandeyan Kedungtuban, Desa Sambongrejo Kecamatan Sambong, dan Kelopoduwur Kecamatan Banjarejo.
Untuk saat ini kelompok Samin di Blora tidak lagi seperti dahulu. Sekarang kelompok Samin mulai mengikuti perkembangan zaman. Seperti halnya di Kampung Samin Sambongrejo kini juga mulai berkembang. Bahkan jika memasuki Kampung Samin ini akan ditemukan kegiatan tulis menulis dan keterampilan produktif lainnya. Belum lagi di Kampung Samin ini didapati Wifi yang sudah seperti masyarakat modern.
Ya, Desa Sambongrejo yang banyak penduduk Saminnya terbilang cukup maju, sudah ada listrik untuk menerangi, terdapat kendaraan bermotor yang hilir mudik, sudah terampil menggunakan komputer dan ponsel,  namun kesan tradisional tidak hilang sepenuhnya. Beberapa rumah masih menggunakan penerangan lampu minyak dan berlantai tanah. Banyak warga yang minum air dari kendi.  [Titis Tri W]

Tags: