Belajar Pelaksanaan KPBU, Pemda se Jateng Datangi Pemprov Jatim

Kepala Biro Administrasi Pembangungan Setdaprov Jatim Sukaryo menerima ketua rombongan obeservasi dan pelatihan tekhnis PPP Provinsi Jawa Tengah.

Pemprov Jatim, Bhirawa
Keberhasilan Pemprov Jatim dalam pelaksanaan Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) menarik minat daerah lain untuk datang mempelajari.
Salah satunya ialah ASN dari Pemkab dan Pemkot se JawaTengah. Secara khusus mereka datang ke Jatim untuk mendapatkan pelatihan sekaligus obeservasi lapangan persiapan KPBU dan transaksi KPB.
“Kami melihat keberhasilan Jatim dalam pelaksanaan KPBU seperti pelaksanaan proyek SPAM Umbulan yang awal tahun depan sudah mulai selesai. Oleh karena itu kami ingin belajar dan tentang pelaksanaan KPBU,” kata Toni Budiyanto selaku ketua rombongan obeservasi lapangan dan pelatihan tekhnis public private partnership (PPP) Provinsi Jawa Tengah di ruang rapat Kantor Gubernur Jatim Surabaya, Selasa (19/11).
Pelatihan yang diikuti 30 ASN dari berbagai daerah se Jawa Tengah itu meliputi pengenalan, persiapan hingga pemasaran kerja sama pemerintah dengan badan usaha di Pemprov Jatim.
Sementara itu, Kepala Biro Administrasi Pemerintahan Setdaprov Jatim dalam Sukaryo menyambut baik berkunjung tersebut. “Kita dapat berbagi pengalaman antar wilayah provinsi. Saat ini Jatim sudah melaksanakana proyek melalui skema KPBU yang dilaksanakan di SPAM Umbulan,” kata Sukaryo.
Menurutnya, saat ini Pemprov Jatim sedang gencar-gencarnya menjalin kerjasama dengan badan usaha lain melalui skema KPBU. Hal ini dilakukan karena keterbatasan APBD dalam pembiayaan proyek.
“Program unsolicited contohnya. Kita mengajak langsung investor ke lokasi kemudian investor yang menyiapkan konsep dan menghitung rugi labanya. Berbeda dengan solicited yang pembiayaan dari APBD murni konsep dari pemerintah,” jelasnya.
Secara teknis, Kristanto Herusitono selaku tim KPBU menuturkan, tahap perencanaan yang akan dilakukan untuk identifikasi proyek harus lebih spesifik terkait lingkupnya. Namun, perencanaan KPBU belum termasuk penganggaran untuk penyediaan lahan dan penganggaran untuk dukungan pemerintahan.
Dalam sesi pertemuan tersebut, para peserta juga mengikuti sesi wawancara yang dilakukan oleh Kepala Bagian Bina Marga dan Perhubungan Biro Admnistrasi Pembangunan Setdaprov Jatim R Henggar Sulistyarto.
Henggar menguraikan tentang efektifitas sosialisasi mengenai unsolicited yang dikembangkan melalui pameran di IIW. Selain itu juga terkait dengan pemanfaatkan koordinator wilayah untuk dilibatkan dalam proyek un solisited.
Menanggapi hal tersebut, salah satu peserta mengapresiasi terhadap mengenai prakasa untuk optimalisasi peluang unsolicited yang melibatkan badan kordinator wilayah.
Hal terpenting khususnya bagi pemerintah adalah bagimana harus selalu memiliki ide kreatif, inovasi. Apabila bisa terimplementasikan secara efektif akan memberikan dampak yang luar biasa terhadap pergerakan ekonomi daerah.
“Optimalisasi peluang projek unsolisited dengan melibatkan Bakorwil adalah hal yang sangat baru dan luar biasa. Apabila ini terinplementasi akan berdampak pada pertumbuhan perekonomian daerah,” tutur Linda Widiastuti perwakilan dari DPM-PTSP Jawa Tengah. [tam]

Tags: