Belanja Langsung RAPBD 2017 Kota Malang Lebih Besar

Wakil Wali Kota Malang, Sutiaji.

Wakil Wali Kota Malang, Sutiaji.

Kota Malang, Bhirawa
Wakil Walikota Malang, Sutiaji usai memberikan sambutan pengantar Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) Kota Malang di Gedung DPRD Kota Malang, Rabu (16/11) kemarin secara tegas mengatakan jika belanja langsung di RAPBD tahun 2017 lebih besar dibanding belanja tidak langsung.
Sutiaji, mengutarakan, jika pelemparan APBD Kota Malang tahun 2016 lalu, belanja langsunnya hanya 47 persen, sedangkan belanja tidak langsungnya mencapai 53 persen. Di RAPBD tahun 2017 ini kondisinya berubah bahkan berbalik.
Tahun depan lanjut Sutiaji, Pemkot Malang merencanakan belanja langsung sebesar 52,96 persen, dan belanja tidak langsungnya 47,06 persen, dari total APBD Rp1,7 triliiun. Ini menurut dia sudah sangat bagus. Dengan harapan pembagunan di Kota Malang bisa berjalan sesuai dengan harapan masyarakat.
“Seluruh anggaran untuk pembangunan jumlahnya sudah lebih besar, sementara untuk gaji, Aparatul Sipil Negara (ASN) sudah lebih kecil. Makanya kita berharap pembangunan di Kota Malang semakin bisa dirasakan, oleh masyarakat kecil,” tutur Sutiaji.
Salah satu penyebab, belanja langsung lebih besar di tahun 2017 nanti, menurut wakil wali kota yang juga seorang ustadz itu, lantaran ditariknya pengelolaan SMA dan SMK ke Provinsi, Jawa Timur.
“Jadi tahun depan tidak ada anggaran untuk SMA dan SMK, ini bisa dialokasikan kepada belanja langsung, berupa pembangunan infrastrutur di Kota Malang, yang memang mendesak dikerjakan,” imbuh Sutiaji.
Alokasi anggaran SMA dan SMK, lanjut Sutiaji, diberikan secara merata, untuk kepentingan lain, termasuk menambah anggaran pada sekolah-sekolah swasta. Hanya saja pihaknya tidak bisa memberikan data secara rincin.
“Detailnya kami tidak bisa menyebutkan, namun yang jelas perubahan angaran ini, sangat jauh berbeda dengan anggaran sebelumnya. Namun kami pastikan meskipun belanja tidak langsung jumlahnya lebih kecil tidak akan mengurangi kinerja Pemkot Malang,” tukasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD Kota Malang, Bambang Sumarto menyatakan jika angka APBD tahun 2017 mendatang sebesar Rp1,7 trilun. Dengan komposisi belanja langsung lebih besar dari pada belanja tidak langsung ini, sangat diharapkan oleh semua pihak.
“Selama ini kita selalau kesulitan untuk memperbanyak belanja langsung. Kemarin kita sepakat agar belanja langsung itu bisa diberi porsi lebih banyak. Semoga ini awal yang baik dalam mebangun Kota Malang,”tutur Bambang Sumarto.
Diakui nya, memberikan porsi belanja langsung lebih besar ini memerlukan proses yang sangat panjang, bahkan dia menyebut kalau dirinya sempat ngotot untuk merealisasikan keinginan. Dengan tujuan agar pembangunan di Kota Malang itu bisa dirasakan oleh masyarakat.
“Sejak awal kita inginkan agar belanja langsung itu lebih besar porsiya. Makanya dengan proses yang alot, kita perjuangkan terus dan Alhamdulillah, di RAPBD bisa berhasil mewujudkan belanja langsung lebih besar,”imbuh Bambang yang juga politisi Partai Golkar itu. [mut]

Tags: