Belanja Lebaran Jangan Kalahkan Zakat

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya menggelar aksi simpatik untuk mengingatkan warga Surabaya terhadap kewajiban zakat. [adit hananta utama/bhirawa]

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya menggelar aksi simpatik untuk mengingatkan warga Surabaya terhadap kewajiban zakat. [adit hananta utama/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Gegap gempita menyambut Hari Raya Idul Fitri mulai terasa di penghujung akhir Ramadan. Masyarakat umumnya punya persiapan khusus untuk menyambut momentum itu. Namun, kegembiraan itu seharusnya tidak melupakan kewajiban yang seharusnya, yakni zakat.
Pesan tersebut diusung dalam aksi simpati yang digelar Mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, kemarin (6/7) sore. Aksi yang dilaksanakan di perempatan Jalan Karangmenjangan itu bertujuan untuk mengingatkan khalayak pengguna jalan supaya menjalankan salah satu Rukun Islam, yakni berzakat.
“Zakat ini juga memiliki peran dalam membangun bangsa. Jangan hanya belanja lebarannya saja yang antusias, zakat juga harus ditunaikan,” tutur Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UM Surabaya Purwono di sela-sela aksi.
Zakat menurutnya tidak boleh kalah dengan kebiasaan berfoya-foya menyambut lebaran. Karena ini kewajiban setiap umat muslim bahkan yang baru lahir.Tak terkecuali di tengah kondisi ekonomi yang semakin terpuruk seperti saat ini. “Ekonomi bangsa boleh saja lesu, tapi zakat tetap wajib dilakukan secara perorangan,” tandasnya.
Di lapangan, aksi mahasiswa ini cukup menyita perhatian para  pengguna jalan. Terlebih dengan alat peraga yang mereka bawa, yakni miniatur kalkulator. Ini merupakan simbol untuk masyarakat menghitungan besaran nilai zakat. “Jangan hanya menghitung belanjaan. Hitung juga zakatnya,” tutur Purwanto.
Beberapa lembar poster juga mereka bentangkan. “Meski perekonomian tidak menentu yuk tetap bayar zakat. Bayar zakat rakyat selamat dunia akhirat pasti nikmat” adalah dua dari sekian banyak pesan yang dituliskan.
Menurutnya, aksi akan digelar di beberapa titik perempatan di Kota Pahlawan. “Hari ini di Karangmenjangan, berikutnya di titik aksi lain, termasuk perempatan Jalan Rayta Kertajaya-Galaxy. Ini akan terus digelar hingga mendekati akhir Ramadan,” kata mahasiswa semester VI, FKIP, Jurusan Matematika ini.
Nur syafi’i, salah seorang pengguna jalan mengapresiasi aksi mahasiswa UM. “Masyarakat kota seperti Surabaya cenderung disibukkan dengan urusan kerja. Aksi seperti ini setidaknya bisa mengingatkan warga kota,” komentar warga Tenggilis Mejoyo ini. [tam]

Rate this article!
Tags: