Belarusia Jajaki Kerjasama dengan Jatim

17-belarusiaPemprov Jatim, Bhirawa
Jawa Timur membuka peluang kerjasama dengan pemerintahan Belarusia. Kerjasama akan difokuskan untuk dua bidang, yakni bidang ekonomi dan pendidikan.
Pembicaraan soal itu terungkap saat Gubernur Jatim Dr H Soekarwo SH, MHum menerima kunjungan Duta Besar Belarusia di Indonesia Vladimir Loato Zagorsky di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (16/4).
Menurut Pakde Karwo, sapaan akrab Soekarwo, Jatim merupakan pusat ekonomi dan perdagangan Indonesia Bagian Timur, yang di antaranya meliputi Kalimantan, Sulawesi, Maluku, NTT, dan NTB . Hampir semua kebutuhan Indonesia Bagian Timur, yang mempunyai konsumen potensial sebesar 125 juta jiwa dipasok dari Jatim.
“Karena itu Jatim merupakan pasar yang bagus. Apalagi jumlah penduduk Jatim juga besar,  sekitar 38 juta,” kata Pakde Karwo.
Untuk kerjasama di bidang industri, lanjut Pakde Karwo, tidak hanya di Surabaya, beberapa kota lain juga sedang berkembang seperti Malang, Sidoarjo, Gresik dan Lamongan siap menjadi lokasi investasi baru. Begitu pula kerjasama di bidang pendidikan ( perguruan tinggi) tidak hanya di Malang dan Jember, tapi daerah-daerah lain juga kemajuannya sangat pesat seperti Kediri, Madiun dan Jombang.
Vladimir mengatakan Indonesia telah menjadi salah satu negara tujuan investasi negara pecahan Rusia  ini untuk ekspansi di kawasan Asia Tenggara. Besarnya jumlah penduduk menjadi salah satu faktornya. “Dan untuk masuk atau investasi di Indonesia, kami akan menggandeng pelaku usaha lokal. Mereka yang mengerti karakter masyarakat di sini, termasuk saat masuk ke Jatim,” kata Vladimir.
Diakuinya, secara umum hubungan bilateral antara Indonesia dengan Belarusia cukup erat, meski memiliki peluang untuk terus ditingkatkan. Buktinya, saat ini neraca perdagangan kedua negara mencapai sekitar 140 juta dollar AS per tahun.
Indonesia memang masih defisit, mengingat ekspor asal Indonesia ke Belarusia hanya sekitar 50 juta dollar AS per tahun, sementara impor Indonesia dari negara ini mencapai 90 juta dollar AS per tahun. Beberapa produk Belarusia yang selama ini telah memiliki pasar di Indonesia, seperti potasium, ban, dairy atau bahan baku susu, serta pertambangan.
“Oleh karena itu, kita ingin meningkatkan penguatan pasar ini. Caranya adalah dengan investasi di Indonesia dengan menggandeng mitra lokal. Dalam waktu dekat kita juga akan mengajak pengusaha Belarusia ke Indonesia untuk menjajaki peluang ini. Intinya business to business,” ujar Vladimir.
Belarusia yang luas wilayahnya  207.595 km2, sebelumnya merupakan bagian dari negara Rusia yang terletak di jantung Eropa Timur, dengan jumlah penduduk sekitar 9 juta jiwa. Belarusia terdiri dari 6 provinsi, dikenal karena banyak danau sekitar 11.000, hutan yang luas dan industri tekstil. Ibukotanya Minks, berbatasan dengan negara  Latvia (Utara), Lituania (Barat Laut), Polandia (Barat), Rusia (Timur Laut), Ukraina (Selatan).
Negara ini terkenal dengan industri alat berat untuk pertanian dan pertambangan, dan produksi alat kesehatan. Belarusia bisa dijadikan pintu masuk produk-produk Jatim ke Rusia atau kawasan Eropa Tengah dan Timur, karena Belarusia merupakan negara  Customs Union (penyatuan kepabeanan). Dalam kunjungannya ke Jatim, rombongan Dubes Belarusia, Kamis (17/4) hari ini juga dijadwalkan bertemu dengan para pengusaha KADIN Jatim untuk menjajaki kerjasama lainnya. [iib]

Tags: