Belasan Ayam Ditemukan Mati Mendadak di Kota Mojokerto

Tim URC DKPP melakukan penyemprotan kandang ayam usai menemukan ayam yang mati mendadak. [kariyadi/bhirawa]

(DKPP Lakukan Penyemprotan Desinfectan)
Kota Mojokerto, Bhirawa
Kejadian layaknya seperti serangan flu burung terjadi di wilayah Kota Mojokerto. Belasan ayam milik warga ditemukan mati memdadak di lingkungam Gunung Gedangan, Kec Magersari, Kota Mojokerto. Reaksi cepat pun dilakukann Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Mojokerto dengan menyemprotkan disinfectan di kandang ayam serta di lingkungan sekitar.
”Setelah kami terima informasi dari masyarakat kalau ada ayam yang mati mendadak, kota langsung menerjunkan tim untuk melakukan penanganan diantaranya melakukan penyemprotan,” terang Happy Dwi Prastyawan, Kepala DKPP Kota Mojokerto, Selasa (23/1) kemarin.
Happy menceritakan, setiba di lokasi pihaknya menemukan belasan ayam mati mendadak di sekitar kandang milik tiga warga Kel Gunung Gedangan, Kec Megersari.
Menurut penjelasan warga di sekitar lokasi, menyebutkan belasan ekor ayam itu milik Kariman, Muliyat dan beberapa warga di Lingkungan Gunung Anyar.
”Awalnya warga menduga unggas piaraan mereka diserang wabah flu burung (H5N1),” tambah Happy.
Setelah mendapat informasi dari warga, Happy mengatakan jika Dinasnya langsung menerjunkan tim reaksi cepat (TRC) ke lokasi. Langkah yang diambil TRC diantaranya melakukan identifikasi dan antisipasi dengan melakukan penyemprotan dan pemeriksaan.
”Kami juga khawatir ayam yang mati itu diserang flu burung, tapi setelah diperiksa dokter hewan ternyata diserang penyakit new castle diseases atau teloen,” tandas Happy.
Happy juga mengatakan, meski tak ditemukan ada indikasi H5N1 tapi pihaknya tetap melakukan penyemprotan disinfektan di sekitar lokasi, juga menghimbau masyarakat agar selalu menjaga kebersihan kandang.
”Sekarang kan cuaca ekstrim dan setiap hari hujan, jadi kami menghimbau masyarakat menjaga kebersihan kandangnya jangan dibiarkan terlalu lembab,” imbuh Happy.
DKPP juga menyiapkan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk merespon laporan masyarakat.
Diharapkan masyarakat pro aktif, kalau ada hewan atau piaraan yang mati mendadak bisa melaporkan ke kami agar bisa segera ditidaklanjuti,” pungkasnya. [kar]

Tags: