Belasan Penyuplai Kayu Sengon Antar Kota Demo di Kabupaten Bondowoso

Tampak di jaga ketat oleh pihak keamanan, aksi demo belasan penyuplai Sengon tuntut pihak pabrik BIP di Bondowoso. (Ihsan Kholil/Bhirawa)

Tuntut Pabrik BIP PT IKP Segera Bayar Uang Pemasok
Bondowoso, Bhirawa
Belasan penyuplai Sengon antar kota, demo didepan pabrik pabrik pengolahan kayu Bondowoso Indah Plywood (BIP), PT Indah Karya Persero (IKP) , di Desa Pekauman Kecamatan Grujugan Bondowoso. Mereka menutut pihak pabrik segera membayarkan uang pemasokan sengon atau downline pembayaran yang sudah menunggak hingga sembilan bulan.
Belasan penyuplai tersebut datang dari berbagai kabupaten/kota, yakni diantaranya Kabupaten Banyuwangi, Sragen, Jember, Bondowoso, Blitar, Lumajang bahkan juga dari Sulawesi.
Kordinator aksi demo, Nanang Sampurno memaparkan, bahwa total tagihan Rp9,9 miliar dari sebelas supplier. Hal itu terhitung sejak Bulan Oktober 2019 atau sembilan bulan waktu lalu.
“Tuntutan hari ini, kami minta dibayar 30 persen untuk pembayaran bulan ini. Tapi untuk saat ini, belum ada keputusan dari pihak manajemen. Intinya kita masih deadlock,”katanya saat di konfirmasi, Rabu (23/6).
Nanang memaparkan, bahwa alasan pihak pabrik tidak masuk akal. Padahal bahan tersebut sudah jadi (triplek-red) dan sudah habis terjual, namun penyuplai kayu tak dibayar.
“Kita berhenti nyuplai, karena semua modal ceket di sini (pabrik-red), sudah habis. Sudah terkuras,”ungkap penyuplai asal Sragen itu.
Ia mengaku, bahwa pihaknya telah melakukan itikad baik, berkomunikasi dengan pihak pabrik, sejak Desember 2019 waktu lalu. Namun tidak ada titik temu. “Kita ditemui manager BIP tadi, bukan direksi. Karena direksinya ada di Bandung,” terangnya.
Kata dia, perusahaan sendiri berjanji akan membayar 10 persen untuk bulan Juni ini. Namun hingga hari ini, belum ada realisasi atau titik terang. Adapun, sesuai dengan kontrak lanjut dia, maksimal pembayaran dua minggu setelah pengiriman kayu, sedangkan pengiriman dilakukan setiap hari.
“Setiap penyuplai ada yang kirim 70 kubik, 100 kubik tergantung kemampuan supplier,” urainya.
Berharap, pihaknya menginginkan modal milik penyuplai tersebut agar segera dibayarkan oleh pihak perusahaan. “Inginnya seperti itu (dibayarkan 100 persen-red),” harapnya.
Pantauan di lokasi, aksi demo tersebut dijaga ketat oleh TNI-Polri dan para penyuplai sengon itu berjalan dari depan pabrik BIP, PT Indah Karya Persero, dengan membawa spanduk bertuliskan berbagai kritik.
Sementara itu, pihak pabrik BIP belum bisa ditemui untuk dikonfirmasi. [san]

Tags: