Beli 1.500 Kontainer, PT Pelni Siap Tingkatkan Logistik

Kegiatan CSR Pelni dengan membagikan 2 ribu life jacket kepada 8 daerah melalui kantor cabang untuk Pelayaran Rakyat (Pelra) di Medan, Tanjung Pinang, Karimunjawa, Luwuk, Tarakan, Tahuna, Larantuka dan Sorong.

Surabaya, Bhirawa
Sejalan dengan langkah BUMN pelayaran, untuk memperbesar pendapatan dari kegiatan komersial, Pelni telah mensiapkan sejumlah dana untuk meningkatkan kontribusi non penumpang dengan membeli 1.500 kontanier dan belanja kapal.
Adapun dana yang dialokasikan untuk pengadaan kontainer sebesar Rp57 miliar, 200 kapal diantaranya sudah datang dan disebar ke sejumlah pelabuhan yang membutuhkan dari 1.500 kontainer yang sudah dipesan tahun lalu.
Direktur Pelni, Ganefi mengungkapkan dari 1.500 kontainer yang datang secara bertahap dan dibeli melalui alokasi anggaran tahun 2018 lalu ini rencananya akan disebar ke sejumlah pelabuhan di seluruh Indonesia yang disinggahi kapal Pelni.
“Potensi logistic sangat besar dan Pelni ingin memaksimalkan potensi secara maksimal. Kita juga akan memacu kontribusi pendapatan logistic dan kegiatan komersial lainnya kisaran 60 persen. Sehingga kinerja perseroan tetap bagus meski jumlah penumpang mengalami penurunan,” terangnya, Senin (1/3).
Sementara terkait dengan kesiapan menjelang mudik lebaran, Ganefi menegaskan tidak ada persiapan khusus. Karena sudah menjadi even regular tiap tahun, Pelni sudah menyiapkan kapal penumpang yang dimiliki juga meningkatkan layanan dan keselamatan. Diantaranya pembagian life jacket untuk antisipasi keselamatan penumpang.
“Pelni melalui kegiatan CSR membagikan 2.000 life jacket kepada 8 daerah melalui kantor cabang untuk Pelayaran Rakyat (Pelra) di Medan, Tanjung Pinang, Karimunjawa, Luwuk, Tarakan, Tahuna, Larantuka dan Sorong,” jelas Ganefi.
Adapun pengadaan kapal tol laut merupakan realisasi penyertaan modal negara (PMN) 2016 kepada Pelni senilai Rp500 miliar. Dari rencana pengadaan lima kapal, masih satu kapal yang belum direalisasikan oleh perseroan.
Selain itu Perseroan akan melakukan pengadaan kapal tongkang, roll on-roll off (ro-ro)/multipurpose, kapal untuk tol laut dan pinisi, senilai Rp322 miliar yang diambil dari pos belanja modal 2019. Pelni juga siap mengangkut kargo curah kering lainnya, seperti aluminium dari PT Inalum di Kuala Tanjung ke Tanjung Priok, untuk selanjutnya dipasok ke industri berbasis bahan baku aluminium di Jabodetabek.
Perusahaan juga menjajaki kerja sama dengan Krakatau-Posco untuk mengangkut produk baja dan dengan industri nikel di Morowali. Tahun ini, Pelni telah menganggarkan belanja modal Rp1,1 triliun, sedikit turun dari capital expenditure (capex) tahun lalu yang sebesar Rp1,2 triliun.
Pelni, tahun lalu telah membukukan pendapatan Rp4,9 triliun yang 54 persen di antaranya disumbang dari kegiatan yang disubsidi pemerintah dan kewajiban pelayanan publik (PSO), sisanya berasal dari kegiatan komersial. “Tahun ini, perusahaan mengincar omzet Rp5,6 triliun,” pungkasnya. [riq]

Tags: