Belum 100 Hari, Wujudkan Kekuatan Pamekasan dengan Meraih Adipura

Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menyerahkan piala Adipura kepada Bupati Pamekasan Badrut Tamam di Jakarta, Senin (14/1).

Pamekasan, Bhirawa
Belum 100 hari kerja, Bupati dan Wabup Pamekasan ( Badrut Tamam dan Raja’e) mampu mewujudkan kekuatan dalam menggapai cita-cita Kabupaten Pamekasan meraih penghargaan Adipura dari pemerintah pusat.
Anugerah piala Adipura diserahkan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla kepada Bupati Pamekasan Badrut Tamam di Auditorium Dr Soedjarwo Gedung Manggala Wanabakti Jalan Gatot Subroto Jakarta Pusat, Senin (14/1) kemarin.
Rencananya, Rabu (16/1) hari ini, Pemkab Pamekasan mengadakan kirap piala Adipura. Piala Adipura diraih kembali Kabupaten Pamekasan setelah berpuasa tiga tahun.
Untuk arak-arakan, start dari Pendopo Kecamatan Tlanakan dan gebyar penyambutannya dilangsungkan di Taman Arek Lancor Pamekasan. Nanti, penghargaan diarak menggunakan jeep terbuka dikawal iring-iringan patwal dan sejumlah kendaraan serta disambut oleh pelajar, mahasiswa dan masyarakat pada sepuluh kilometer lintasan yang dilalui.
Penghargaan bergengsi tersebut hasil seleksi lomba Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Pamekasan lolos masuk kategori kota kecil yang mengolah sampah melalui TPS3R dan
sanitary landfill.
Bupati Pamekasan Badrut Tamam menegaskan penghargaan ini senantiasa menjadi motivasi untuk bekerja maksimal menciptakan Pamekasan Hebat sebagaimana yang dicita-citakan. Karena bekerja untuk masyarakat itu bukan sekadar 100 hari kerja, tetapi selama diberi amanah oleh Allah SWT akan dijalankan.
“Salam hebat untuk masyarakat Pamekasan, anugerah ini bukan hanya kerja pemerintah tapi juga kerja masyarakat Pamekasan untuk menjaga kebersihan dan keindahan dengan slogan Pamekasan cantik,” ungkapnya.
Bupati Badrut menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Pamekasan yang telah berpartisipasi menciptakan lingkungan bersih. Penghargaan Adipura diperoleh bukan karena semata-mata kinerja pemerintah, melainkan andil besar masyarakat.
“Tidak hanya soal pengelolaan sampah, tapi juga penataan PKL karena mereka juga warga Pamekasan dan ini bukan hanya soal 100 hari kerja tapi menjadi fondasi untuk bekerja lebih maksimal,” ucapnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pamekasan Amin Jabir mengatakan anugerah Adipura telah ditunggu selama tiga tahun. Memang selama ini Pamekasan hanya gagal dinilai TPA (Tempat Pembuangan Akhir ) sampah.
“Kita sejak 2017, Pamekasan sudah menerapkan sistem sanitary landfill di TPA. Jadi fokus penilaian anugerah Adipura 2018 pada kebijakan strategis daerah tentang pengelolaan sampah untuk jangka menengah dan panjang, tidak pada penilaian fisik,” katanya. [adv.din]

Tags: