Belum Ada Warga Sidoarjo Menderita Hepatitis Akut Tanpa Sebab Pasti

Para petugas Promkes di Puskesmas mendapat petunjuk dari Dinas Kesehatan Sidoarjo terkait merebaknya penyakit hepatitis akut. [alikus/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Kepala Dinas Kesehatan Kab Sidoarjo , drg Syaf Satriawarman, meluruskan bahwa hingga saat ini tidak ada warga di Kab Sidoarjo yang mengalami hepatitis akut yang belum jelas diketahui penyebabnya yang pasti.

Dirinya memberikan data, dari kondisi yang ada, yang terjadi hanyalah ada 1 warga yang mengalami dermatitis atau gatal-gatal dan 2 warga yang mengalami hepatitis C.

“Kalau yang mengalami hepatitis akut yang tidak diketahui jelas penyebabnya, yang saat ini sedang ramai menjadi isu, tidak ada di Sidoarjo,” jelas drg Syaf, Kamis (12/5) kemarin, didampingi dr M. Ato’ Ilah MM, Kabid pencegahan penyakit Dinas Kesehatan Kab Sidoarjo.

Dikatakan Syaf, hepatitis akut yang belum diiketahui jelas pasti sebabnya ini, menyerang kelompok usia satu bulan hingga usa 16 tahun. Sedangkan yang terjadi di Sidoarjo itu, warga yang mengalami hepatitis C sudah berusia lebih dari 16 tahun atau dewasa.

Meski demikian, pihaknya akan terus bergerak untuk memantau dan memeriksa adanya laporan-laporan di masyarakat.

Pihak Dinas Kesehatan Kab Sidoarjo, lanjut Syaf, kemarin telah bergerak untuk mengundang petugas Promosi kesehatan yang ada di 30 Puskesmas, untuk hadir dalam rapat koordinasi terkait informasi penyakit hepatitis akut yang saat ini sedang ramai menjadi bahan pembicaraan di daerah, pusat dan internasional.

Mereka mendapat penekanan, supaya bisa memberi informasi yang benar kepada masyarakat. Supaya masyarakat tidak menjadi bingung dan panik.

Para petugas Promkes Puskesmas mendapat penekanan, apabila mendapati kasus ini di masyarakat, segera melakukan pemeriksaan.

Semuanya harus ditangani di tingkat Puskesmas lebih dulu. Apabila hasil pemeriksaan SGOT/SGPT orang yang diperiksa lebih dari 500, maka hasilnya harus dikirim kepada Kementrian Kesehatan.

“Karena yang berhak menentukan hasil pemeriksaan itu adalah pusat,” kata dr Ato’ yang ikut mendampingi dalam rapat koordinasi tersebut.

Para petugas Promkes Puskesmas, diminta agar gencar menyebarkan informasi masalah PHBS atau perilaku hidup bersih dan sehat. Karena dengan PHBS, tidak hanya bisa mencegah penularan covid-19 juga dapat menghindarkan dari penyakit hepatitis.

Menurut dr Ato” penyakit hepatitis ini, cara penularannya selain berasal dari kotoran tinja, makanan dan minuman, masalah kebersihan juga harus dijaga.

“Intinya masyarakat harus menjaga kebersihan,” pungkasnya. (kus.gat)

Tags: