Belum Genap 1 Tahun, Gedung Bantuan JOB PPEJ Ambrol

Petugas dari kepolisian dan JOB PPEJ saat memeriksa reruntuhan bekas atap sekolahan yang ambrol, Selasa (24/11).

Petugas dari kepolisian dan JOB PPEJ saat memeriksa reruntuhan bekas atap sekolahan yang ambrol, Selasa (24/11).

Tuban, Bhirawa
Belum satu tahun diresmikan, sebuah gedung sekolah dasar negeri di Desa Rahayu Kecamatan Soko Kabupaten Tuban senilai Rp 4 miliar ambrol pada bagian atap ruangan kelas.
Pembangunan dengan dana Corporate Social Responsibility (CSR) Kontraktor Kontrak Kerjasama (K3S) SKK Migas-Joint Operating Body Pertamina- Petrochina East Java (JOB-PPEJ) ini sangat mengejutkan para guru, dan untungnya pada saat atap ambrol tidak ada aktivitas belajar mengajar.
“Kemungkinan kejadiannya kemarin malam, atapnya runtuh menimpa seluruh isi bangunan seperti pada kelas lima dan ruang pertemuan sekolah. Kami berharap agar segera ada perbaikan,” Kata Sri Rahayu, Kepala SDN Desa Rahayu, Selasa (24/11).
Selain atap, konstruksi gedung ini juga banyak yang tidak sesuai dan mulai rusak. Di antaranya beberapa tiang bangunan sudah menggantung akibat tanahnya ambles, paving yang terdapat di halaman tempat parkir juga berantakan akibat tanahnya ambles.
“Banyak yang rusak, meski tidak begitu menganggu aktivitas belajar mengajar kami. Setidaknya ada antisipasi sejak dini, apalagi ada tiang yang menggantung juga membuat kami dan anak-anak takut sekolah ambruk,” kata Sri Rahayu.
Aparat kepolisian Polres Tuban kemarin siang langsung turun ke lokasi dan melakukan penyelidikan guna mengetahui apakah pembangunan gedung tersebut sesuai dengan perencanaan atau tidak.
“Masih dalam penyelidikan, kalau ditemukan ada unsur pelanggranya kami akan menindaklanjuti sesuai aturan yang berlaku,” Kata Kapolres Tuban AKBP Guruh Arif Darmawan.
Sebelumnya pembangunan gedung yang diresmikan oleh Bupati Tuban H Fathul Huda pada 28 Februari 2015 tersebut, dari relokasi gedung sekolah lama agar jauh dari pengaruh panas flairing Central Prosessing Area (CPA) milik Petrochina di desa tersebut.
Sementara itu, Field Manager JOB PPEJ Junizar H Dipo Diwirjo saat dikonfirmasi setelah upacara pembukaan simulasi bencana industri Minyak dan Gas Bumi (Migas) di Alun-alun Kabupaten Tuban, Selasa  (24/11) mengatakan kalau keberadaan SDN Rahayu sudah tidak menjadi tanggungjawab JOB PPEJ.
“Itu (SDN Rahayu, red) kan sudah kita serahkan pada pemerintah daerah, jadi sepenuhnya kewenangan daerah meski kita juga akan ikut tetap mengawasi. Karena mulai dari pembelian tanah dan bangunan kita yang mendanai,” kata Junizar. [hud]

Tags: