Belum Genap Dua Tahun Jabat Wali Kota Surabaya, Survei Poltracking: Elektabilitas Eri Cahyadi Melejit di Jatim

Surabaya, Bhirawa.
Belum genap dua tahun memimpin Kota Pahlawan, elektabilitas Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sudah melejit di Jawa Timur. Bahkan menyalip beberapa tokoh yang sebelumnya sudah malang melintang di dunia perpolitikan Jawa Timur.

Hal itu terlihat dari hasil survei yang dikeluarkan Poltracking Indonesia, yang dirilis Rabu (22/6/2022). Survei yang khusus memotret wilayah Jawa Timur itu mengambil tema ‘Peta Elektoral Pilkada dan Pilpres 2024 di Jawa Timur’.

Dari hasil survei yang dilakukan pada periode 16-22 Mei 2022 lalu itu, yang mengejutkan adalah munculnya nama Eri Cahyadi dalam elektabilitas bursa calon gubernur atau calon wakil gubernur Jatim yang sangat tinggi. Bahkan menyalip nama-nama yang sudah lebih dulu populer di Jawa Timur.

Seperti yang diketahui, Eri Cahyadi baru dilantik menjadi wali kota Surabaya pada 26 Februari 2021. Saat Pilkada Surabaya, Eri didampingi Armuji berhasil mengalahkan Machfud Arifin dan Mujiaman.

Untuk calon gubernur, nama Eri bertengger diposisi ketiga di bawah Khofifah Indar Parawansa dan Tri Rismaharini. Setelah Eri baru disusul nama Emil Elestianto Dardak, Saifullah Yusuf, Abdul Halim Iskandar dan sejumlah nama kepala daerah lainnya di Jatim.

“Untuk Bu Khofifah elektabilitasnya 39,8 persen. Lalu Bu Risma 19,5 persen, Mas Eri Cahyadi 9,6 persen, Mas Emil 9,2 persen, Gus Ipul atau Saifullah Yusuf 5,8 persen, Abdul Halim Iskandar 1,1 persen. Kemudian ada nama-nama tokoh di Jawa Timur lainnya di bawah 1 persen,” kata Direktur Riset Poltracking Indonesia, Arya Budi.

Sedangkan untuk elektabilitas calon wakil gubernur Jatim, yang paling tinggi adalah Emil Elestianto Dardak dengan angka 28,0 persen. Disusul Eri Cahyadi 13,2 persen.

Di bawah Emil dan Eri, ada sejumlah tokoh Jawa Timur yang angka elektabilitasnya di bawah 4 persen. Diantaranya Sarmuji 3,4 persen, Thoriqul Haq 3,1 persen, Bambang DH 3,1 persen, Anwar Sadad 3,1 persen, Azwar Anas 2,7 persen, Said Abdullah 2,0 persen dan nama lain di bawah 2 persen,”

Terkait hasil survei yang dilakukan Poltracking Indonesia ini, Arya Budi mengkalim sangat akurat. Dia mencontohkan hasil survei Pilpres 2019, akurasi Poltracking Indonesia menjadi lembaga survei nomor 1 paling akurat memprediksi hasil Pilpres 2019.

Mengenai survei yang dilakukan di Jawa Timur yang telah dilakukan pada 16-22 Mei 2022 ini, Arya Budi mengatakan, jumlah sampel respondennya sebanyak 1.000 orang dengan margin of error kurang lebih 3,2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. [iib.hel]

Tags: