Belum Mendesak Dibantu Air Bersih

Suroto

Suroto

Tulungagung, Bhirawa
Sebagian daerah di Tulungagung yang mengalami kekeringan belum mendapat bantuan air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten setempat. BPBD masih melakukan pendataan daerah-daerah yang mengalami kekeringan tersebut.
“Di Tulungagung kekeringan belum sampai membuat warga sulit betul mendapat air. Sumber air masih ada. Jadi belum signifikan untuk mendapat bantuan,” ujar Kepala BPBD Kabupaten Tulungagung, Soeroto SSos pada Bhirawa, Senin (3/8).
Menurut mantan Kasatpol PP Kabupaten Tulungagung ini, kekeringan di Tulungagung istilahnya jika diprosentase masih 20%. Dan hanya melanda sekitar lima desa saja.
“Desa-desa itu seperti di Desa Pakisrejo (Kecamatan Tanggunggunung), Desa Panggungkalak dan Desa Panggungwuni (Kecamatan Pucanglaban) serta sebagian di Kecamatan Kalidawir. Di Desa Kalibatur hanya satu dusun saja,” paparnya.
Soeroto mengungkapkan kekeringan di Kabupaten Tulungagung termasuk dalam skala kategori kecil. Daerah yang kini sudah merasakan kekeringan tidak sampai mencapai ratusan desa.
Sejauh ini, lanjut dia, BPBD Kabupaten Tulungagung juga sudah mengajukan bantuan dana pada Pemprov Jatim untuk mengatasi kekeringan tersebut. “Karena kategorinya kecil, bantuan dana dari Pemprov biasanya juga kecil. Tahun lalu kami dapat sekitar Rp 30 juta yang diberupakan air bersih. Entah untuk tahun ini. Yang menentukan provinsi besarannya,” terangnya.
Bantuan air bersih bagi daerah-daerah yang mengalami kekringan dipergunakan untuk kebutuhan minum dan makan. Bukan untuk mandi.
Menurut pria berperawakan sedang ini bantuan dari Pemprov Jatim sifatnya membantu kekurangan saja. Dan bantuan itu diberikan sampai musim hujan tiba.
“Kalau dari perkiraan yang kami dapat. Untuk tahun ini musim hujan di Tulungagung baru akan terjadi pada Bulan November mendatang. Tahun lalu Oktober akhir sudah hujan. Dampak El Nino yang membuat musim kemarau lebih panjang,” paparnya lagi.
Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD Tulungagung, Widodo Prasetyo SP, mengatakan sedang melakukan pendataan areal tanaman padi di Tulungagung yang mengalami kekeringan. Menurut dia, sawah-sawah yang mengalami kekeringan sudah sepatutnya mendapat bantuan dari Pemkab setempat.
“Kami sudah mendapat laporan dari petani-petani yang sawahnya mengalami gagal panen akibat kekeringan. Kami sedang mendata yang mengalami kekeringan tersebut,” katanya.
Widodo Prasetyo berharap ada ganti rugi pada petani yang sawahnya dilanda kekeringan dan membuat gagal panen atau puso. “Ini kami sedang bicarakan dengan Dinas Pertanian. Semoga dapat terealisasi,” tuturnya. [wed]

Rate this article!
Tags: