Pemkab Sumenep Anggarkan Rp1,7 M Benahi Pasar

Imam Sukandi

Imam Sukandi

Sumenep, Bhirawa
Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset (DPPKA) Sumenep berencana menganggarkan pembenahan pasar kecamatan di tiga lokasi pada perubahan APBD tahun 2015 sebesar Rp1,7 Miliar.  Tiga pasar yang akan menjadi prioritas tersebut yakni pasar Kecamatan Ambunten, Rubaru, dan Batang-Batang.
Kepala Bidang Pendapatan DPPKA Sumenep, Imam Sukandi menyatakan, pembenahan pasar kecamatan itu dimaksudkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, sebab pasar itu merupakan tempat sirkulasinya ekonomi masyarakat.
Untuk tahap pertama, pemkab akan memprioritaskan ditiga pasar kecamatan tersebut karena kondisi pasar ditiga lokasi itu memang membutuhkan secepatnya dilakukan pembenahan. “Ada tiga pasar yang akan menjadi prioritas kami dalam pembenahan. Sebab sejumlah sarana dan fasilitas di dalamnya sudah kurang representatif,” kata Imam Sukandi, Selasa (24/3).
Menurut Imam, besaran anggaran untuk peningkatan masing-masing pasar kecamatan itu bervariatif, yakni Rp400 juta untuk Pasar Ambunten, Rp 600 juta Pasar Rubaru, dan Rp700 Pasar Batang-Batang.  “Total secara keseluruhan yang akan kami ajukan untuk dianggarkan di APBD perubahan 2015 yakni kurang lebih Rp1,7 Miliar. Semoga rencana pengajuan anggaran tersebut diakomudir agar kondisi pasar yang sangat kumuh itu bisa secepatnya dibenahi,” ungkapnya.
Ia menegaskan, pemerintah daerah berkomitmen untuk terus mengembangkan pasar tradisional ditiap kecamatan untuk mendorong perekonomian masyarakat sekitar dengan membenahi infrastuktur yang dikeluhkan masyarakat, sebab banyak fasilitas yang sudah rusak. “Kami tetap berkometmen untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dengan memperbaiki fasilitas pasar kecamatan,” tegasnya.
Ia menambahkan, pembenahan tersebut perlu dilakukan secara bertahap dengan menentukan skala prioritas mengingat kekuatan APBD Kabupaten sangat terbatas. “Selain menggunakan dana APBD Kabupaten, kami juga berupaya mencari dana dari APBD Provinsi dan APBN untuk membenahi pasar-pasar tradisional di Kecamatan karena kalau hanya mengandalkan dana APBD tidak bisa diselesaikan dengan cepat,” tukasnya. [sul]

Tags: