Bengawan Solo Meluap, Puluhan Desa Terendam Banjir

Sekolah SD di Desa Plangwoot Kecamatan Laren yang terendam banjir. [Alimun Hakim]

Banjir Meluas, BPBD Lamongan Kirimkan Bantuan

Lamongan, Bhirawa
Hujan deras yang mengguyur Wilayah Lamongan dan meluapnya Bengawan Solo membuat puluhan desa di enam kecamatan terendam banjir. Untuk mengatasi bencana BPBD Lamongan sudah mengirimkan Bantuan.
Data yang diperoleh dari humas Pemkab Lamongan hingga Minggu(25/2), puluhan Desa di 6 Kecamatan itu antara lain Kecamatan Babat yaitu di Desa Truni
Jumlah yang terendam 200 rumah dengan jumlah Kepala Keluarga 1.000 jiwa.Kemudian di Kelurahan Banaran dengan jumlah yang terdampak 246 rumah dengan jumlah KK 1.230 jiwa.
Di Kelurahan Babat ada241 rumah dengan total KK 1.205 jiwa (lihat table).
“Upaya Bantuan BPBD yang sudah kita kirimkan antara lain terpal, glangsing, pacul , sepatu both, sembako 225 paket, gedek, perahu karet” Ujar Kepala BPBD Lamongan Suprapto.
Sementara itu, Kasi tanggap darurat BPBD Lamongan,
M.Muslimin menjelaskan dampak dari meluapnya Bengawan Solo ini membuat 1.691 rumah di enam kecamatan banjir. “Enam kecamatan itu Babat, Laren, Karangbinangun, Maduran, Karanggeneng dan Glagah. Jumlah total rumah yang tergenang ada 1691. “Kata Muslimin.
Muslimin menjelaskan,Bantuan yang sudah di salurkan oleh BPBD berupa sembako dan bahan material.Untuk bahan maerial yaitu gedek 35 lembar, bongkotan 60, glagsing 1500, terpal 10. untuk wilayah Kecamatan Maduran yang digunakan untuk mengantisipasi atau untuk penanganan darurat yang ada di dua Desa Gedangan dan Desa Blumbang.
Untuk sembako, Lanjutnya,Sudah kami salurkan di dua kelurahan yang ada di Babat, yakni Kelurahan Banaran 246 paket sembako dan Kelurahan Babat 241 paket. Kemudian untuk beras, kita sudah salurkan di enam kecamatan, sejumlah 16,906 kg.
Selain bantuan material dan sembako, ada juga bantuan selimut dan obat-obatan.
Lebih jauh Muslimin mengungkapkan di sektor pertanian yang juga terimbas bencana banjir. “Untuk lahan pertanian, di Kecamatan Laren ada 5,5 hektar, di Kecamatan Babat belum ada, Karangbinagun 15 hektar, Kalitengah 60 hektar, Maduran 52 hektar, Karanggeneng 25,2 hektar, Glagah 481,02, deket 481 hektar, tapi untuk Deket ini bukan karena luapan bengawan solo, tapi karena curah hujan lokal” Ungkapnya.
Sementara itu untuk Fasum (Fasilitas Umum), di Kecamatan Laren ada 2 masjid , Musholla 7, Sekolah 1. Karang binangun jalan dusun 35 meter terputus. Karanggeneng ada pasar desa 1, usaha batu bata yang berada di bantaran sungai bengawan solo 31.
Muslimin memaparkan,untuk curah hujan berdasarkan perkiraan dari BMKG bahwa curah hujan di akhir Februari ini masih terus terjadi, mungkin hingga sampai akhir Maret.
“Ini perkiraan kondisi curah hujan di lamongan, mungkin terjadi pada sore hari. Karena kita melihat cuaca seperti ini, mungkin ekstrim sekali. Bisa saja kondisi di lamongan nggak hujan, tapi di hulu hujan” Paparnya
BPBD menghimbau kepada masyarakat supaya tetap waspada akan potensi curah hujan masih terjadi.
“Himbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada, karena potensi hujan masih terus terjadi. Khususnya masyarakat yang ada di bantaran bengawan solo saya himbau, agar mewaspadai terkait dengan tren naik turunnya air sungai bengawan solo” Himbaunya.mb9.
Sementara itu pihak Forpimda Lamongan juga bergerak cepat untuk mengetahui kondisi puluhan Desa yang terdampak banjir.
Seperti halnya yang dilakukan di wilayah Kecamatan Babat dengan memberikan bantuan sembako kepada warga yang terdampak luapan sungai bengawan solo.
Bupati Lamongan Fadeli meminta kepada seluruh warga supaya tenang dan tetap waspada. “Dengan ketinggian air 8.25 dan statusnya siaga merah memang sudah jadi rutinitas tiap tahun di wilayah bantaran sungai bengawan solo jadi kita harus tetap tenang dan waspada”Tutur Fadeli.
Sementara itu, salah satu warga Muhammad yusuf mengatakan,sebelumnya memang sudah ada kabar kalau debit air Bengawan Solo kondisinya semakin meningkat,namun warga tidak menyangka kalu kenaikan air begitu cepat masuk ke pemukiman.
Ia menambahkan,musibah banjir luapan air Bengawan Solo terjadi hampir setiap tahun pada musim hujan.Ketika banjir tiba warga pun tak bisa berbuat apa-apa selain mengamankan barang barang berharga miliknya ke tempat yang lebih tinggi.
“Banjir akibat luapan air sungai bengawan solo biasanya tidak berlangsung lama genangan air akan berangsur surut jika debit air di hulu sudah mulai surut ,meski tidak berlangung lama, namun banjir ini membuat aktifitas warga terganggu”Pungkasnya. [mb9]

Dampak Meluapnya Bengawan Solo
Kecamatan Babat
Desa Truni, Rumah Terdampak 200, Jumlah Kepala Keluarga 1.000
Kelurahan Banaran, Rumah Terdampak 246, Jumlah Kepala Keluarga 1.230
Kelurahan Babat, Rumah Terdampak 241, Jumlah Kepala Keluarga 1.205

Kecamatan Laren
Desa Pesanggrahan, Rumah Terdampak 137, Jumlah Kepala Keluarga 685
Desa Siser, Rumah Terdampak 81, Jumlah Kepala Keluarga 405
Desa Durikulon, Rumah Terdampak 30, Jumlah Kepala Keluarga 150
Desa Pelangwot, Rumah Terdampak 60, Jumlah Kepala Keluarga 300
Desa Mojoasem, Rumah Terdampak 21, Jumlah Kepala Keluarga 105
Desa Keduyung, Rumah Terdampak 35, Jumlah Kepala Keluarga 175
Desa Centini, Rumah Terdampak 14, Jumlah Kepala Keluarga 70
Desa Bulutigo, Rumah Terdampak 30, Jumlah Kepala Keluarga 150
Desa Laren, Rumah Terdampak 40, Jumlah Kepala Keluarga 200
Lahan pertanian dengan total 5,5 Ha,2 Masjid, 7 Mushola, 1 Sekolah.

Di Kecamatan Karangbinangun
Desa Karangbinangun, Rumah Terdampak 6, Jumlah Kepala Keluarga 27
Desa Bogobabadan, Rumah Terdampak 3, Jumlah Kepala Keluarga 16

Kecamatan Maduran
Desa Jangkungkusumo, Rumah Terdampak 92, Jumlah Kepala Keluarga 460
Desa Parengan, Rumah Terdampak 300, Jumlah Kepala Keluarga 1.500
Desa Gedangan, Rumah Terdampak 2, Jumlah Kepala Keluarga 10

Kecamatan Karanggeneng
Desa Kalanganyarm, Rumah Terdampak 23, Jumlah Kepala Keluarga 115
Desa Mertani, Rumah Terdampak 22, Jumlah Kepala Keluarga 110

Di Kecamatan Glagah
Desa Jatirenggo, Rumah Terdampak 24, Jumlah Kepala Keluarga 120
Desa Konang, Rumah Terdampak 19, Jumlah Kepala Keluarga 95
Desa Karangturi, Rumah Terdampak 45, Jumlah Kepala Keluarga 225
Desa Mluwur, Rumah Terdampak 20, Jumlah Kepala Keluarga 100

Tags: