Bentrok Antar Massa di Pendapa Pemkab Nganjuk Berakhir Rusuh

Penanganan huru-hara yang dilakukan Polres Nganjuk sebagai langkah antisipasi aksi kerusuhan Pemilukada 2018 mendatang.(ristika/bhirawa)

(Simulasi Pengamanan Pemilukada Nganjuk)
Nganjuk Bhirawa
Ratusan massa yang terkonsentrasi di halaman Pendopo Kabupaten Nganjuk bentrok dengan pasukan anti huru hara dan Dalmas Polres Nganjuk, Kamis (14/12). Dalam aksi tersebut, empat demonstran dan anggota Polisi mengalami luka parah dan langsung dilarikan ke RS Bhayangkara.
Aksi kerusuhan yang terjadi di Jl Basuki Rahmat depan Kantor Kabupaten Nganjuk diawali dari protes soal penghitungan suara yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum. Massa pendukung salah satu calon bupati mengiginkan dilakukan pemilihan ulang.
Karena diduga terjadi manipulasi serta kecurangan dalam penghitungan suara. Aksi massa yang berusaha dihalau oleh Dalmas Polres Nganjuk agaknya semakin beringas.
Bahkan pasukan Dalmas Polres Nganjuk terlihat kewalahan akibat lemparan benda keras yang dilakukan massa pendukung calon bupati. Kondisi tersebut memaksa pasukan pasukan anti huru hara Brimob yang menggunakan gas air mata bertindak tegas.
Namun, upaya tersebut juga masih belum meredakan aksi anarkis massa sehingga kendaraan water kanon langsung merangsek maju dan menyemprotkan air kearah kerumunan massa.
Setelah itu massa baru berhasil dibubarkan, meski sebelunya sempat melakukan pembakaran dan berusaha merusak Kantor KPU Nganjuk. Sementara itu Polisi juga menangkap dua orang yang dianggap sebagai provokator serta melarikan korban yang mengalami luka ke rumah sakit.
Kapolres Nganjuk AKBP Dewa Nyoman Narta Wiranta mengatakan, simulasi terhadap pengendalian massa itu dilakukan sebagai langkah antisipasi Polres Nganjuk dalam menangani kerusuhan massa pada pemilihan Bupati dan Wakil bupati Nganjuk. Karena tingkat konflik social maupun politik menjelang maupun setelah Pilkada sangat tinggi.
Sehingga, dikatakan Kapolres Nganjuk, Polisi perlu siap siaga untuk melakukan langkah antisipasi bila benar-benar terjadi aksi massa sebagai dampak dari Pemilukada. Selain itu, Polisi juga melakukan operasi pemeliharaan keamanan dan ketertiban di masyarakat baik menjelang hingga massa Pemilukada selesai.
“Kami menggelar simulasi penanganan unjuk rasa ini sebagai bentuk kesiapan Polres Nganjuk terhadap operasi pemeliharaan keamanan dan ketertiban di masyarakat,” Dewa Nyoman Narta.
Simulasi yang disetting seperti kejadian sesungguhnya tersebut disaksikan oleh Plt Bupati Nganjuk Abdul Wahid Badrus serta sejumlah pejabat.(ris)

Tags: