Bentuk Destana, BPBD dan DPRD Jatim Tanam Seribu Bibit Pohon

Kalaksa BPBD Jatim, Suban Wahyudiono (kiri) menanam bibit pohon di Desa Harjokuncaran, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang pada Sabtu (29,2).

(Mitigasi Bencana Longsor dan Banjir di Desa Harjokuncaran)
BPBD Jatim, Bhirawa
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim berupaya terus melakukan mitigasi bencana, menindaklanjuti intruksi Gubernur Jatim. Diantaranya melakukan penguatan mitigasi bencana dengan membentuk Destana (Desa Tangguh Bencana) di Desa Harjokuncaran, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Sabtu (29/2).
Bersama DPRD Provinsi Jatim, dalam hal ini dihadiri Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jatim, Wara Reni Pramana. Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim, Suban Wahyudiono mengatakan, mitigasi bencana oleh BPBD Provinsi Jatim beserta DPRD Provinsi Jatim ini merupakan upaya Pemprov Jatim dalam menurunkan indeks risiko bencana di Jatim.
“Mitigasi bencana ini dilakukan BPBD Provinsi Jatim dibantu DPRD Provinsi Jatim, yakni dengan penanaman seribu bibit pohon di Desa Harjokuncaran, Kabupaten Malang,” kata Suban dikonfirmasi Bhirawa, Minggu (1/3).
Upaya penanaman seribu pohon ini, sambung Suban, merupakan mitigasi bencana struktural. Yaitu pelestarian alam dengan penanaman pohon di lokasi yang rawan bencana untuk mengurangi risiko yang timbul pada tanah maupun lahan tidak stabil. Sebab di Desa Harjokuncaran ini memilik beberapa potensi rawan bencana, diantaranya tanah longsor dan banjir.
Selain penanaman seribu bibit pohon, Suban menambahkan, kedatangnya beserta DPRD Jatim ini juga meresmikan Desa Harjokuncaran sebagai Desa Tangguh Bencana. Menurutnya, Destana ini sangat diperlukan sebagai bentuk setiap daerah-daerah mampu melakukan mitigasi bencana di wilayah masing-masing.
“Masyarakat setempat antusias dengan pembentukan Desa Tangguh Bencana ini. Sebab ancaman di Desa Harjokuncaran ini adalah banjir dan tanah longsor,” ungkapnya.
Suban pun berharap Pemerintah Provinsi Jatim akan terus menambah jumlah Desa Tangguh Bencana. “Saat ini di Jatim sudah terbentuk sebanyak 612 Desa Tangguh Bencana. Harapannya supaya bertambah terus,” harapnya.
Senada dengan Suban, Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jatim, Wara Reni Pramana mengaku pentingnya pemahaman tentang mitigasi bencana. Bahkan masyarakat juga harus turut andil dalam penanggulangan bencana. Salah satunya dengan membentuk Desa Tangguh Bencana yang digencarkan Pemprov Jatim melalui BPBD Provinsi Jatim.
“Masyarakat harus menjadi pengawal pembangunan Desa. Terutama dalam hal mitigasi bencana, para warga harus kompak dalam menanggulangi bencana yang ada. Karena penanggulangan bencana merupakan tanggungjawab bersama,” pungkasnya. [bed]

Tags: