Bentuk Kesiap Siagaan, Polres Ponorogo Gelar Simulasi Penanggulangan Bencana

Polres Ponorogo dan Pihak Terkait Menggelar Simulasi Penanggulangan Bencana di Desa Biting, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo, Selasa (14/01).

Ponorogo, Bhirawa
Potensi bencana yang rawan terjadi pada musim hujan disikapi Polres Ponorogo dengan menggelar simulasi penanggulan bencana di Desa Biting, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo, Selasa (14/01). Selain personel Polres, simulasi juga melibatkan anggota TNI, BPBD, Dinas Sosial, dan instansi terkait lainnya.
Kapolres Ponorogo Arief Fitrianto menjelaskan, potensi bencana Hydrometeorologi di Ponorogo tergolong tinggi. Simulasi diadakan sebagai bentuk kesiap siagaan personel. Selain itu, simulasi juga ditujukan sebagai sosialisasi pada warga sekitar.
“Potensi bencana Hydrometeorologi tinggi, tapi kita berharap semoga tidak ada bencana di Ponorogo. Simulasi seperti ini adalah bentuk kesiapan kami dalam menanggulangi bencana. Dengan simulasi, kita menjadi paham apa bencananya dan bagaimana penanganannya,” kata Kapolres Arief.
“Ini juga merupakan sosialisasi, jadi masyarakat nanti selalu waspada dan tahu bagaimana harus bertindak jika terjadi bencana,” sambungnya.
Dari data BPBD Ponorogo, beberapa daerah di Ponorogo rawan banjir dan longsor. Ponorogo mempunyai EWS (Early Warning System) banjir dan longsor, dengan kondisi peralatan yang baik.
“Untuk daerah rawan longsor yaitu Kecamatan Ngebel, Pulung, Sooko, Pudak, Sambit, Sawoo, Ngrayun, Badegan. Kecamatan – kecamatan itu memang mempunyai tanah gerak dengan tingkat kerawanan menengah – tinggi. Untuk banjir, yang rawan ada di Kecamatan Ponorogo, Siman, Kauman, Sukorejo, Balong, dan Slahung. Daerah ini dilewati oleh aliran sungai besar,” terang Setyo Budiono, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo.
“Untuk sistem peringatan dini / EWS pengukur debit ketinggian air ada empat, yaitu di Jenes, Sekayu, Kali Grenteng, dan Imam Bonjol. Sedangkan EWS pengukur gerakan tanah ada di Talun Ngebel, Wates, dan dua unit di Sawoo. Kondisi EWS sudah kami cek, peralatan berfungsi dengan baik,” tukasnya.
Menurutnya, kerjasama dan koordinasi shareholder Ponorogo dalam penanggulangan bencana Hydrometeorologi sudah terwujud. Tapi pihaknya akan selalu waspada dan mengecek kesiapan di masing – masing daerah yang mempunyai potensi bencana. (yan)

Tags: