Bentuk Perdokhi, Kembangkan Riset dengan PT

Ketua Perdokhi Jatim dr M Yusuf Wibisono SpP(k)

Surabaya, Bhirawa
Masalah kesehatan masih menjadi kendala utama bagi jamaah haji yang hendak menunaikan ibadah ke Makkah. Menurut data Persatuan Kedokteran Haji Indonesia(Perdokhi), lebih dari 36 persen jamaah haji di Arab Saudi ditemukan menderita Kencing manis, sedangkan untuk darah tinggi sekitar 35 persen. Kedua penyakit tersebut menempati peringkat pertama yang diderita calon jamaah haji.
Melihat hal ini Perdokhi Jatim yang baru dibentuk hari ini, Minggu (7/5) berusaha menggaet kerjasama dengan Fakultas kedokteran untuk melakukan riset. Riset ini berkaitan dengan berbagai penyakit yang ditemukan pada jamaah.
Ketua Perdokhi Jatim dr M Yusuf Wibisono SpP(k) mengungkapkan, akademisi akan sangat membantu dalam sosialisasi dan riset kepada para calon jamaah haji. “Dulu jamaah di Arab Saudi, embarkasi dan sebelum embarkasi baru di cek kesehatannya. Dengan adanya Perdokhi ini diharapkan di Arab saudi sudah siap mental dan fisik. Jadi sebelum Embarkasi sudah siap calon jamaahnya,” jelasnya di sela semiar kesehatan jamaah haji di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, kemarin.
Saat ini terdapat 25 pengurus Perdokhi Jatim yang dibentuk. Namun, ada sekitar 327 anggota Perdokhi Indonesia di Jatim yang berpotensi akan bergabung sebagai anggota Perdokhi Jatim.
Pimpinan Pusat Perdokhi Dr dr Fidiansjah SpKJ mengungkapkan, keberadaan Perdokhi Jatim diharapkan mempu merangkulcalon jamaah haji di wilayahnya. Sehingga pasien bisa jujur terhadap penyakit yang diderita. Sebab tak jarang ditemukan pasien yang menderita penyakit dan membutuhkan pengobatan di Arab Saudi. Padahal, riwayat kesehatan menunjukkan sehat.
“Kami harapkan sudah mulai disampaikan riwayat sakitnya. Jadi bisa ditangani tanpa membahayakan kesehatan saat beribadah,” lanjutnya. Ia mengungkapkan Perdokhi juga telah bersiaga dengan petugas kesehatanuntuk mendampingi jamaah. Satu dokter dua perawat untuk tiap kloter. Ada pula yang yang menetap di rumah sakit atau klinik kesehatan haji di Jeddah, Mekkah dan Madinah.
“Ketika di tanah air bekerja sama dengan puskesmas. Kemenag punya delapan paket pertemuan untuk mengisi materi kesehatan mereka melalui seminar pada jamaah. Kami memberikan rekomendasi ilmiah,” ujarnya. [tam]

Tags: