Bentuk Tim Anti Bandit, Polrestabes Surabaya Siap Gulung Pelaku Curanmor

Kapolrestabes-Surabaya-Kombes-Pol-M-Iqbal-tengah-menunjukkan-barang-bukti-kejahatan-curanmor-beserta-puluhan-tersangka-hasil-ungkap-periode-Januari-2017-Senin-[6/2].-[abednego/bhiraa]

(Patroli Rutin Serta Manfaatkan CCTV Jalan Milik Pemkot Surabaya)
Polrestabes Surabaya, Bhirawa
Kejahatan jalanan atau biasa disebut 3C (Curas, Curat dan Curanmor) menjadi perhatian khusus bagi Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol M Iqbal. Upaya nyata ini dibuktikan dengan pembentukan “Tim Anti Bandit” yang dibuat Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya beserta anggota Reskrim Polsek jajaran.
Hasilnya, periode bulan Januari 2017 Polrestabes Surabaya beserta 23 Polsek jajaran berhasil mengungkap sebanyak 24 kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Kota Surabaya. Selain itu, sebanyak 29 tersangka curanmor berhasil diamankan dan tak sedikitnya mendapati hadiah timah panas dari petugas.
“Hasil ini merupakan upaya kerja nyata Polrestabes Surabaya dan jajaran. Saya sudah perintahkan Kasat Serse (Reskrim) dan seluruh jajaran Serse untuk membuat “Tim Anti Bandit” yang dipersiapkan untuk menekan seminimal mungkin kejahatan jalanan atau 3C yang akhir-akhir ini selalu ada setiap minggunya,” kata Kombes Pol M Iqbal, Senin (6/2).
Iqbal menjelaskan, dari 24 kasus curanmor yang diungkap paling banyak modusnya yakni merusak kunci dan merampas atau begal. Sebanyak 18 TKP (Tempat Kejadian Perkara) sudah dilakukan maping oleh petugas Reskrim, yang nantinya akan segera dikembangkan oleh Tim Anti Bandit. Ditanya terkait efek jera, Iqbal memerintahkan anggota menindak tegas pelaku 3C.
“Secara tegas saya perintahkan, apabila ada penjahat jalanan yang melawan petugas atau mengancam nyawa petugas, dan orang lain, saya perintahkan untuk tindakan tegas (tembak, red) pelaku walaupun sampai meninggal. Upaya tegas ini guna member efek jera dan membuktikan bahwa kami (Polisi) tidak main-main dengan pengungkapan kasus kejahatan jalanan,” tegasnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Shinto Silitongga menambahkan, Tim Anti Bandit disiagakan dan harus berada di rayon masing-masing selama 24 jam. Setiap pukul 22.00 malam, Shinto mengaku akan melaksanakan control hingga pelepasan anggota di masing-masing rayon. Targetnya, lanjut Shinto, para Tim Anti Bandit segera melakukan pengungkapan kasus kejahatan jalanan.
Ditanya terkait pengamanan jalan-jalan baru yang rawan, Shinto mengaku ada 15 titik rawan di jalanan Kota Surabaya. Diantaranya adalah kawasan Middle East Ring Road (MERR) Jl Ir Soekarno, Gubeng, Dupak-Demak, Benowo, Pakal, Genteng, Jl Kartini, HR Muhammad, Mayjend Sungkono, Diponegoro, Tanjungsari, Tambaksari, Jl Raya Bubutan dan Karangrejo.
“Kami menginfentarisir titik-titik rawan dengan pemantauan CCTV yang dipasang oleh Pemkot Surabaya. Anggota Tim Anti Bandit kami minta untuk mengakses jalan-jalan yang rawan dengan pemantauan CCTV yang ada. Kami akan intensifkan pemantauan pada jalan-jalan yang menurut analisa periodic mingguan atau bulanan rentan akan kejahatan jalanan,” papar Shinto.
Sambung Shinto, sebanyak 48 personel khusus Polrestabes Surabaya disiagakan untuk Tim Anti Bandit yang dibagi menjadi delapan tim. Masing-masing tim dipimpin oleh Inspektur Polisi Dua (Ipda) atau Inspektur Polisi Satu (Iptu). “Tim ini nantinya mendapat back up 4 personel dari anggota Polsek. Jadi, dalam satu rayon ada 20-25 orang yang memang berpatroli pada rayon itu saja,” terangnya.
Perihal kendaraan bermotor incaran pelaku curanmor, Shinto mengatakan, kendaraan jenis bebek maupun matic jenis Mio atau sejenisnya, sering jadi incaran pelaku curanmor. Sementara untuk mobil L 300, pihaknya mengaku sudah jarang sekali terjadi aksi pencurian, setelah pengungkapan kelompok ‘Sedeng’.
“Dari hasil penelusuran dan pengakuan para tersangka, jenis matic ini banyak peminatnya dan mudah untuk dijual. Sehingga menjadi favorit dan incaran pelaku kejahatan jalanan,” pungkasnya. [bed]

Tags: