Bentuk Tim Edukasi, Mampu Ubah Wajah Kampung Damai

Para pengurus BSKD Kelurahan Sisir mengangkat tropi yang mereka rebut dalam Lomba Inovasi 10 Program Pokok PKK.

Para pengurus BSKD Kelurahan Sisir mengangkat tropi yang mereka rebut dalam Lomba Inovasi 10 Program Pokok PKK.

Program Inovasi Bank Sampah Kelurahan Sisir
Kota Batu, Bhirawa
Keberadaan Bank Sampah selama ini identik sebagai tempat mengumpulkan dan menjual sampah daur ulang. Namun anggapan ini diubah oleh Warga Kampung Damai Kelurahan Sisir Kota Batu.
Untuk mengubah imej itu, Bank Sampah Kampung Damai (BSKD) juga menyediakan fasilitas edukasi, budaya, dan wisata. Hebatnya, semua fasilitas di BSKD disediakan tanpa harus mengeluarkan uang.
Pembina BKSD Muhammad Dhani Rahman mengatakan sudah waktunya para pegiat Bank Sampah untuk berinovasi. Hal ini bertujuan untuk mengubah imej atau anggapan bahwa para pegiat Bank Sampah bisa berbuat lebih dari hanya sekadar mengumpulkan sampah daur ulang.
Di Bank Sampah Kampung Damai yang berada di RT 04/RW 03 Kelurahan Sisir misalnya. Mereka sudah membuat program inovasi selain pengumpulan dan menjual sampah. Yaitu, mereka membentuk tim edukasi, kelompok perkusi, dan menyediakan kampung dulinan asri.
“Tim edukasi ini akan memfasilitasi orang, kelompok, bahkan wisatawan yang datang ke BSKD untuk mendapatkan wisata edukasi tentang daur ulang sampah,”ujar Dhani, panggilan akrab Muhammad Dhani Rahman, Senin (19/12).
Di BSKD ini, lanjutnya, berbagai produksi daur ulang dibuat secara menarik. Dan berbeda dengan Bang Sampah yang pada umumnya dilakukan oleh ibu-ibu, tetapi di BSKD produksi daur ulang juga melibatkan bapak-bapak, bahkan anak-anak.
Selain itu di BSKD juga memiliki Kelompok Perkusi di mana alat musik yang digunakan berasal sampah daur ulang seperti botol plastik, sendok, dll. Kemudian suara yang dihasilkan dipadu dengan alat musik gamelan.
“Dulu Kelompok Perkusi ini hanya menggunakan botol-botol plastik dan sampah-sampah daur ulang yang lain. Tetapi saat ini musik perkusi ini sudah kita padukan dengan musik gamelan,” jelas Dhani.
Adapun untuk Kampung Dulinan Asri sengaja dibuat BSKD untuk memberikan fasilitas bermain anak-anak yang saat ini sudah jarang ada di perkampungan padat penduduk. Dan untuk memberikan kenyamanan anak-anak dalam bermain, maka kendaraan bermotor tidak boleh melewati kawasan Kampung Dulinan Asri.
Banyaknya program inovasi yang dibuat, dan kemampuan mengolah sampah hingga menjadi produk yang bisa dipergunakan lagi dan memiliki nilai jual, maka tak heran jika BSKD dinyatakan sebagai pemenang dalam Lomba Inovasi 10 Program Pokok PKK yang digelar Kelurahan Sisir beberapa waktu lalu.
“Program inovasi yang dibuat Bank Sampah Kampung Damai ini mudah untuk diterapkan di mana pun, bahkan tidak perlu memiliki modal uang untuk pembangunannya. Karena semuanya dilakukan tanpa mengeluarkan uang. Karena itu pula paparan BSKD ini akhirnya terpilih menjadi juara,” ujar Ketua Tim Juri Lomba Inovasi 10 Program Pokok PKK Riyanto.
Berbagai program inovasi dipaparkan oleh 13 RW yang ada di Kelurahan Sisir. Banyak program inovasi yang dipaparkan oleh para peserta, seperti inovasi di bidang koperasi, inovasi di bidang lingkungan. Bahkan ada yang membuat program inovasi membuat kawasan bebas rokok di kampung mereka.  [Anas Bahtiar]

Tags: