Berantas Narkoba, BNNK Harus Bangun Sinergi Lintas Lembaga

Kota Mojokerto, Bhirawa
Pesan menarik disampaikan Kepala BNNP Jatim Brigjen Pol Bambang Budi ketika mengghadiri puncak peringatan HANI di Kota Mojokerto . Dalam hepatan yang dipusatkan  di halaman Dinas Pendidikan kotw Mojokerto itu, Kepala BNNP memerintahkan agar BNNK Mojokerto membangun sinergi lintqs lebaga dalam memberantas peredaran narkoba.
“Harus membangum sinergi dengan semuanya, termasuk nanti dengan wali kotayang baru. Sekarang ini sudah sinergi dengan Dinas Pendidikan, nanti harus bisa dikembangkan dengan instansi lain” ujar
Brigjen Pol Bambang Budi.
Dalam puncak peringatan HANI itu tampak hadir semua kepala sekolah di kota Mojokerto, Pejabat Pemkot, Kapolres Mojokerto, Dandem 0815, Kajari Mojokerto Kota serta Ika Puspitasai, Walikota Mojokerto terpilih.
Brigjen Pol Bambang Budi menambahkan, dengan menggandeng Dinas Pendidikan, maka diharapkan seluruh sekolah paham bahaya peredaran narkoba di lingkungan pendidikan. Karena mulai PAUD hingga SMA kini sudah menjadi sasaran peredaran narkoba.
“Dinas Pendidikan Kota Mojokerto wajib mengingatkan (bahaya peredaran narkoba) kepada guru sekolah mulai PAUD sampai SMA, itu harus diprioritaskan,” ungkapnya
Selain itu, Kata Bambang, sinergitas yang melibatkan BNN juga bisa dibangun dengan instansi lainnya. Seperti unsur TNI dan Polri. “Pak Dandim ini juga berperan, misal sebelum operasi anak buah kita siapkan lewat tes urine. Ini namanya preventif, sekaligus menjawab apa yang dicitakan Presiden dalam Nawacita,” pungkasnya.
Peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) di Kota Mojokerto menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran bagi masyarakat akan bahaya narkoba, khususnya bagi kalangan pelajar dan generasi muda.
Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Mojokerto menggandeng Dinas Pendidikan untuk menanamkan pemahaman tentang bahaya narkoba sejak dini, dan memberantas narkoba yang sudah masuk ke kalangan pelajar.
AKBP Suharsi, Kepala BNNK Mojokerto mengatakan, peredaran narkoba di Mojokerto sudah masuk ke kalangan pelajar, bahkan trendnya pelajar sudah mulai coba-coba jadi pengedar narkoba. “Ini siswa SMP ya, banyak yang sudah jadi pengguna bahkan ada yang jadi pengedar pil koplo, ini kan bahaya,” ungkapnya.
Suharsi juga mengatakan, di tingkat pusat BNN sudah MoU dengan Kementerian Pendidikan. Dan diteruskan BNNK Mojokerto kerjasama dengan Dinas Pendidikan untuk pencegahan peredaran narkoba di kalangan pelajar, sekaligus upaya pemberantasan bersama. [kar]

Tags: