Berantas Narkoba, Optimalkan Peran PKK di Desa

BNN Kota Batu dan Pemkot Batu saat melakukan sosialisasi anti narkoba kepada para ketua TP PKK Desa/Kelurahan se-Kota Batu.

BNN Kota Batu dan Pemkot Batu saat melakukan sosialisasi anti narkoba kepada para ketua TP PKK Desa/Kelurahan se-Kota Batu.

Kota Batu, Bhirawa
Pemerintah Kota Batu bekerja sama Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Batu melakukan segala upaya untuk melakukan pencegahan narkoba masuk ke Kota Wisata ini. Salah satunya, memberdayakan TP PKK di 25 desa/ kelurahan se-Kota Batu untuk aktif melakukan langkah pencegahan.
Kasie Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat di BNN Kota Batu, Eddy Hari mengatakan bahwa saat ini korban dari narkoba paling banyak menimpa pada golongan pelajar.
“Dan di usia pelajar, sosok yang tepat untuk member nasehat, binaan, sekaligus pengawasan adalah orang tua khususnya seorang ibu,”ujar Eddy, Minggu (27/3). Dengan latar belakang ini maka BNN Kota Batu bekerja sama dengan Pemkot Batu melakukan sosialisasi advokasi pembangunan berwawasan anti narkoba. Dan yang dibidik untuk ikut aktif adalah para anggota TP PKK di seluruh desa/ kelurahan yang ada di Kota Batu.
“Kemarin kita sudah mengajak para ketua TP PKK di setiap desa/ kelurahan yang ada di Kota Batu. Melalui mereka maka pesan pencegahan dan anti narkoba akan cepat tersampaikan kepada masyarakat,”tambah Eddy.
Selama ini, katanya, para pelajar menjadi korban terbanyak dari narkoba jenis dobel L. Namun ia juga mengajak TP PKK di Batu juga mewaspadai narkoba jenis CC4. Karena narkoba jenis ini  sedang diganderungi para artis di tanah air. Budaya anak muda yang suka meniru gaya hidup artis akan menjadi potensi beredarnya narkoba jenis CC4.
Ditambahkan dalam sosialisasi tersebut adalah modus peredaran narkoba. Seperti ganja sudah disembunyikan dalam roti brownies, ataupun disembunyikan di bagian-bagian tubuh wanita. Karena itu saat ini penyelundupan narkoba banyak dilakukan oleh perempuan.
Namun demikian, upaya pencegahan juga dilakukan dengan mengadakan razia pelajar dengan sandi operasi cinta kasih. Dalam operasi tersebut BNN dan Polisi banyak menemukan rokok, korek, bahkansenjata tajam (sajam). Dan satu temuan lagi yang perlu diwaspadai, adalah adanya uang saku pelajar yang tidak wajar.
“Adik-adik pelajar harus mendapatkan uang saku yang wajar. Hal ini perlu diwaspadai agar nantinya para pelajar juga bisa memanfaatkan uang sakunya dengan wajar dan tepat sasaran,”ujar Eddy.
Ada 25 sekolah yang menjadi sasaran dalam razia narkoba.
Dalam razia tersebut BNN juga mendapatkan masukan berupa Keluhan para Kepala Sekolah. Yaitu, banyaknya warung di sekitar sekolah yang perlu mendapatkan pengawasan baik berkaitan dengan standar kesehatan makanan yang dijual, maupun adanya potensi penyelundupan narkoba lewat warung tersebut.  [nas]

Tags: