Beras Mahal, Raskin Jadi Pilihan Warga Sidoarjo

26-foto-warga miskin beli raskin-ali-2Sidoarjo, Bhirawa
Raskin APBN 2015 di kabupaten sudah terdistribusi sejak Januari lalu. Untuk distribusi bulan Pebruari kini sedang persiapan. Keberadaan Raskin ini sangat berarti bagi warga miskin di Sidoarjo, disaat harga beras terus melonjak naik.
”Raskin bisa memecahkan persoalan bagi warga miskin saat harga beras naik, bagi golongan atas tak masalah,” tutur Kabag Kesra Pemkab Sidoarjo, Ilhamudin SH, Rabu (25/2) kemarin.
Menurut Ilhamudin, kuota Raskin APBN 2015 Kab Sidoarjo sama seperti tahun 2014, yakni untuk 78.103 Rumah Tangga Sasaran Manfaat (RTSM). Per KK miskin yang menerimanya, dapat jatah 15 kg dengan harga tebus Rp1.600 per kg.
Sementara Kepala Dinsosnaker Sidoarjo, Husni Thamrin menjelaskan, sedangkan Raskin APBD 2015 kini masih dalam proses lelang di ULP Sidoarjo. Sepertinya Bulan April Raskin APBD baru bisa mulai didistribusikan. Mudah-mudahan bisa segera menolong bagi warga miksin, karena kini harga beras sedang naik.
Agar pengalaman tahun lalu tak sampai terulang, maka tahun 2015 ini setiap ada kiriman beras akan dibawa ke laboratorium  untuk diuji kualitasnya. Agar tak ada beras yang kualitasnya jelek, sehingga warga miskin penerima Raskin dapat terima beras dengan kualitas bagus. ”Kita harus selektif, dan tak mau kecolongan lagi,” ujarnya.
Suyono, seorang pekerja cleaning service mengakui kenaikan harga beras ini sangat berpengaruh pada pengeluaran rumah tangganya. Sekitar dua pekan lalu ia membeli beras kualitas biasa masih dengan harga Rp8.700 per kg, tapi terus naik menjadi Rp9.200 dan kini jadi Rp10 ribu per kg. ”Saya tak membeli beras kualitas jelek, sebab biasanya hanya dipakai orang untuk  jualan lonthong, biasanya berasnya pecah-pecah sehingga tak dikonsumsi,” katanya.
Diakui Kabid Perdagangan Diskoperindag Sidoarjo, M Charda, kenaikan merambat dari harga beras ini mulai dari awal sampai sekarang, nilai kenaikannya bisa mencapai angka Rp3 ribuan. Terkait kondisi ini, menurutnya kini sedang menunggu koordinasi dengan Pemprov Jatim untuk segera melakukan Operasi Pasar (OP). Sebelum OP ini berlangsung, Diskoperindag Sidoarjo juga akan berkoordinasi dengan Bulog Divre 1 Surabaya yang berada di Buduran.
”Kita siap melakukan OP, sudah disiapkan titik yang akan dijadikan sasaran OP,” katanya.
Dari pantauan harga di pasar, harga beras yang dijual di di Pasar Larangan Sidoarjo, dievaluasi Charda, lebih murah dari yang dijual di P Krian. Sebab di Pasar Larangan banyak toko-toko besar yang menjual beras, sehingga pedagang tak bisa semena-mena menaikkan harga. [ali]

Keterangan Foto : Beras Raskin sangat berarti bagi masyarakat miskin Sidoarjo saat harga beras terus merambat naik. [alikusyanto/bhirawa]

Tags: