Berawal dari Iseng, Kini Karyanya Sukses Tembus Pasar Luar Negeri

Sandal jepit ukir produksi Rois Rahmawan yang kini mulai menembus pasar luar negeri. [Arif Yulianto]

Insipirasi dari Sandal Hilang dan Tertukar di Masjid
Jombang, Bhirawa
Sandal biasanya digunakan sebagai alas kaki agar tidak kotor dan jika sudah tipis atau rusak langsung dibuang. Namun ditangan seorang yang kreatif, benda yang selalu berpasangan itu bisa menjadi hiasan yang cukup artistik dan berharga cukup mahal.
Gambar sketsa wajah pahlawan nasional, calon presiden, tokoh kartun dan animasi terpampang rapi di dinding rumah Rois Rahmawan yang berada di Dusun Pesantren, Desa Krembangan, Kecamatan Gudo, Jombang. Namun semua gambar itu tidak tertuang di kanvas atau kertas gambar, melainkan diukir di sepasang sandal jepit yang berbahan dari karet.
Bahkan ada beberapa gambar yang setengah jadi juga tertata rapi di lantai, dengan telaten Rois Rahmawan terus menggerakkan pisau yang ada di jarinya untuk mengukir sandal jepit itu menjadi sketsa wajah calon presiden dan wakil yakni pasangan Joko Widodo- Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Kemudian juga ada sketa wajah Pahlawan Nasional Bung Tomo yang membakar semangat juang Arek-arek Suroboyo melawan tentara Inggris.
Khusus untuk sketsa wajah capres-cawapres oleh Rois diletakkan dalam bingkai khusus sehingga tidak dipakai untuk alas kaki, sedangkan untuk gambar animasi dan kartun bisa digunakan untuk alas kaki.
“Karena ini Pemilu, saya melihat kondisi di masyarakat yang cukup tegang, saya bikin ukiran kata-kata humor segar yang tidak mengandung dan menyinggung SARA dan sebagainya. Tujuannya memang untuk menghibur saja,” ujar Rois Rahmawan, saat ditemui di rumahnya.
Saat disinggung mengapa menggunakan sandal sebagai media gambar, pria yang juga guru di salah satu pondok itu mengatakan kalau ia terinspirasi dari banyaknya sandal hilang maupun tertukar ketika beribadah.
“Saya juga kan mengajar di pondok. Nah berawal dari sering hilangnya sandal, kita coba mengedukasi para santri untuk mengukir sandal. Dan ternyata sangat efektif sehingga keterusan sampai sekarang,” terangnya.
Ia mengakui, keahlian mengukir sandal jepit ia punya karena sejak kecil memang mempunyai hobi sketching atau menggambar arsir dengan pensil dan alat lainnya. “Mengukirnya malam hari, karena jam 14.00 WIB baru pulang mengajar di sekolah. Awal-awal usaha beli sepasang sandal dari toko tetangga. Kalau sekarang sudah mendatangkan dalam jumlah banyak,” tutur Rois.
Kerja keras Rois kini membuahkan hasil, sebab karyanya tidak hanya diminati warga sekitar, melainkan sudah merambah pasar di luar Jatim hingga ke luar negeri. Jika dulu penjualannya masih seputar Jombang, Malang, Bali hingga Kalimantan, saat ini penjualannya juga telah merambah pasar luar negeri. “Bulan kemarin sampai Malaysia hingga Australia. Kadang juga ada pesanan dari komunitas-komunitas, sket wajah juga,” tambahnya.
Soal harga, Rois mengaku sandal jepit ukir produksinya dibanderol dengan berbagai harga tergantung tingkat kesulitan pada saat proses mengukir. “Mulai 25 ribu rupiah sampai 150 ribu rupiah. Tergantung seperti apa motif pesanannya, tingkat kerumitannya juga,” pungkas Rois. [Arif Yulianto]

Tags: