
Model cilik Naomi (depan) saat acara launching Buku Mutiara Mutiara yang Berserak bersama para ibu ibu penulis buku.
Surabaya, Bhirawa
Senyum mengembang nampak menghiasi wajah bunda bunda yang kompak mengenakan baju bermotifkan batik. Penantian, selama setahun akhirnya terbayar lunas. Buku antologi yang berisi curahan hati para bunda selama mengasuh dan membesarkan buah hatinya yang menyandang disabilitas atau anak berkebutuhan khusus (ABK) akhirnya bisa di-launching.
Rabu (22/3) pagi, meski hari libur halaman Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur mulai dipenuhi mobil dan sepeda motor. Beberapa bunda, nampak membimbing beberapa anak yang mengenakan kostum yang menarik perhatian bagi yang melihatnya. Sebagian besar anak-anak memakai baju berwarna putih. Sebagian anak lagi mengenakan kostum untuk pentas seni tari.
Yah, hari itu menjadi peristiwa penting bagi Yayasan Ananda Mutiara Indonesia (Y-AMI) karena punya gawe melaunching buku antologi berjudul Mutiara Mutiara yang Berserak karya 23 penulis yang tidak lain adalah para bunda yang putranya menyandang disabilitas.
“Buku ini merupakan buku kumpulan (antologi) tulisan para bunda tentang curahan hati selama mendampingi putra putrinya yang menyandang disabilitas tumbuh dan berkembang,” kata founder Y-AMI Susi B Kusumaningtyas.
Menurut Susi, tidak semua orangtua siap dan bisa menerima ketika dikarunia buah hati menyandang autism, downs syndrome dan sejenisnya. Situasi semacam itulah lanjut Susi yang tergambarkan dalam buku yang di-launching sekaligus untuk memeringati Hari Down Syndrome Sedunia itu.
“Melalui buku ini, kami ingin berbagi cerita sekaligus memberikan pesan betapa masih banyak masyarakat kita yang belum tahu apa itu autism, dan bagaimana tanda-tandanya,” jelas Susi.
Harapannya, dengan mengetahui lebih dini apa itu autism dan bagaimana anak berkebutuhan khusus harus diperlakukan maka membuat mereka tidak tertinggal jauh dengan anak-anak lain yang terlahir normal.
Ke depan, para orang tua dan masyarakat menjadi lebih mengerti dan tahu bagaimana ketika berhadapan dengan anak berkebutuhan khusus.
Penerbitan buku yang diberi judul Mutiara Mutiara yang Berserak : Merangkai Serpihan Kisah tersembunyi sebagai Narasi Inspirasi ini, ternyata mendapat sambutan hangat berbagai pihak sebagaimana yang tertulis dari komentar yang ada di cover belakang buku tersebut.
Misalnya komentar Baby Joewono seorang trainer yang menilai buku tersebut sangat apik karena menggambarkan hari hari istimewa yang harus dilalui para orangtua dari anak berkebutuhan Khusus.
“Semua tantangan yag dihadapi membuat mereka menjadi istimewa. Hidup mereka memang bagaikan mutiara yang penuh kilau hikmah,” tutur Baby Jooweno dalam komentarnya.
Pujian senada juga disampaikan mantan Kadinsos Jatim Dr Sukessy yang menilai buku tersebut sangat bagus dan menyentuh.
“Saya menjadi lebih bersyukur dan menyayangi keluarga, menjadikan saya ingin meneladani beliau-beliau dalam menjaga amanah yang dipercayakan Allah pada beliau,” kata Sukesi dalam komentarnya.
Ketua YAMI Yenni Darmawanti menambahkan dalam acara launching juga melibatkan ananda-ananda yang berkebutuhan khusus.
“Jadi acara kali ini selain berisi launching buku, juga menampilkan anak-anak kami yang juga bisa berkreasi dan berprestasi sebagaimana anak yang lain,” tutur Yeni.
Dalam acara yang juga dihadiri Ketua Komnas Perlindungan anak Kota Surabaya Syaiful Bahri tersebut diawali dengan pentas tari Remo yag ditampilka oleh ananda Gemilang, Baim dan Nabila, kemudian tari kupu-kupu yang ditampilkan Fara, Nabila dan Ida. Bukan itu saja, acara launching juga dimeriahkan dengan permainan angklung oleh 21 anak berkebutuhan khusus dan fashion show oleh ananda Naomi. [ina.why]